Selayarnews.com – Terinspirasi dari Dakwah Rosulullah SAW yang banyak mengandung hikmah sebut saja dakwah bil lisan dan dakwah bil hal. -+ 30 hari lagi kita akan puasa. Dalam Konteks kekinian banyak pola Dakwah yang beranekaragam ini sengaja dikemas agar dakwah lebih mudah dipahami dan dimengerti, hal ini tak terlepas dari kebutuhan masyarakat yang dinamis memang membutuhkan dakwah yang relevan tanpa mengurangi Substansi Dakwah yang sebenarnya.
Kenapa banyak Ummat Islam Gembira dan merasa bahagia ketika menyambut bulan Romadhon, salah satu penyebabnya adalah karena Bulan Romadhon mengajarkan kita untuk merasakan kesedihan dan meraskan bagaimana penderitaan orang-orang disekitar kita yang jauh dari kecukupan dan kita saling berbagi kebutuhan demi mencapai kebahagiaan yang hakiki, disamping hal yang paling utama adalah mengharap Berkah dari sang Kholiq karena romadhon adalah bulan yang dimuliakan Allah SWT serta penuh ampunan dimana malam lailatulqodr diturunkan.
Menyambut bulan romadhon dengan ikhtiar adalah harapan seluruh ummat manusia terutama orang yang beriman disertai dengan keyakinan dengan Dzikir. Do’a sering kita lakukan bukan sekedar mengangkat tangan dan meminta agar dimudahkan dan dipanjangkan umur sampai pada bulan romadhon tetapi lebih dari itu adalah doa disertai pikiran yang jernih dan usaha-usaha apa yang kita kerjakan untuk mencapai bulan puasa yang tinggal menghitung hari. Aktivitas dakwah membutuhkan variasi metode yang perlu dijabarkan pada seluruh aspek kehidupan, olehnya itu seorang juru dakwah dituntut untuk melengkapi berbagai basis keilmuannya bukan saja ilmu dakwah tetapi juga bidang ilmu lainnya. Mengikuti keadaan dibutuhkan kreatifitas agar dakwah bisa diterima.
Tabligh hanyalah sebagian kecil dari instrument penting dari cikal bakal kesuksesan Nabi Muhammad SAW, sebaliknya instrument itulah yang banyak dilupakan oleh pelaku dakwah saat ini. Harus memilih program mengenai materi dakwah dan para da’I harus menjadi uswatun hasanah, tantangan dakwah selama ini sangat kompleks, Sebaiknya pendakwah/penceramah lebih punya keterampilan serta mereka yang telah mampu membuktikan dengan perbuatan yang nyata. Banyak cara dakwah yang berdakwah yang harus dimunculkan dalam kehidupan dengan cara mengadakan kajian-kajian tentang wawasan keislaman, olehnya itu kita harus buka peluang bagi juru dakwah dan para muballigh untuk cepat melanjutkan studi sampai jenjang yang lebih tinggi sekurang-kurangnya pada Program Pasca Sarjana (PPS).
Dengan membaca referensi buku yang diprakarsai oleh bapak Nur Aswar Badulu dengan judul Destinasi Wisata Religius (Studi taman laut nasional takabonerate kabupaten kep.selayar) maka buku ini juga menginspirasi kita semua pada umumnya diberbagai sector keilmuan dan masyarakat selayar pada khususnya. Paradigma baru dalam metode dan aktifitas dakwah berbasis keilmuan berdasar pada ilmu fiqhi, agar secara bijaksana dapat memformulasikan pola strategi dakwah kedalam konteks kehidupan sosial budaya masyarakat kepulauan selayar yang cukup beraneka ragam ditengah peradaban modern yang semakin pluralistic.
Dakwah tidak hanya orientasi dakwah tetapi juga mampu menggairahkan ummat mendapatkan keselamatan/ kebahagiaan dunia dan akhirat, selanjutnya dakwah tidak dilakukan oleh kiyai, ustadz tetapi semua profesi bisa dan dapat berdakwah. Setelah berdiskusi dengan beberapa penggiat dakwah dan membaca beberapa referensi buku maka terdapat Analisis mengenai factor peluang dan hambatan dakwah diantaranya adalah sebagai peluang yaitu
- adanya lembaga-lembaga dakwah ditengah-tengah masyarakat dan berdirinya ORMAS yang bergerak dibidang dakwah,
- Fasilitas lembaga-lembaga dakwah dan ormas sudah memenuhi untuk mendukung sarana dan prasarana dakwah adapun hambatannya yaitu 1. Krisis manajemen utamanya dakwah yang perlu dimanage secara profesional, bukan dakwah apa adanya 2. Aroma dakwah masih ada berbau KKN dalam tatanan lembaga-lembaga ormas
- Gerakan dakwah tidak melakukan kaderisasi, adapun hambatannya adalah tidak adanya kader yang akan melanjutkan perjuangan dakwah yang sesuai dengan visi masing-masing gerakan dakwahnya.
Oleh karena itu terkait dengan manajemen dakwah yang komprehensip agar lebih optimal adalah semua pihak harus memulai dari pemerintah, ulama, masyarakat dan semua pelaku pariwisata, hasil dari usaha itu perbaikan diri, maka Allah SWT akan jadikan bumi berkah dari langit masyarakat berkasih sayang, binatangpun berkasihsayang apalagi manusianya. Semoga kita diberkahi Allah SWT. Mariki sama-sama belajar untuk menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Penulis :
Ardiansyah,
(Tenaga Pengajar/ Sukarela di SMKN 3 Benteng/Tutor UT.Pokjar Bontoharu.)