Selayarnews.com – Bupati Kepulauan Selayar Muh. Basli Ali dan Rektor Universitas Fajar Makassar tandatangani MOU pengembangan kepariwisataan Kepulauan Selayar, Sabtu (1/10/2016). Rektor Universitas Fajar diwakili oleh Dekan Fakultas Ilmu Ekonomi dan Sosial Usman Rendra, S. Sos, M.Si
Teken MOU ini bertempat di kawasan wisata pasir putih Batu Karapu Desa Lowa Kecamatan Bontosikuyu, pada peringatan World Tourism Day atau Hari Pariwisata Dunia tingkat Kabupaten Kepulauan Selayar.
Sesuai rilis yang dikirim oleh Sekretaris Budpar Selayar Muh. Arsyad, msc PH dalam MOU tersebut sepakat melaksanakan kerjasama kemitraan di bidang peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM pariwisata. Termasuk peningkatan pemasaran pariwisata serta pengembangan destinasi pariwisata dalam rangka mensukseskan pembangunan kepariwisataan Kabupaten Kepulauan Selayar.
Kesepakatan kerjasama akan ditindaklanjuti dengan rencana kegiatan tahunan yang akan disepakati kedua belah pihak. Kerjasama tersebut berlaku untuk jangka waktu tiga tahun sejak ditandatangani dan dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak.
Mewakili Rektor Unifa, Usman Rendra menyambut baik dan agresif atas terselenggaranya kegiatan tersebut. “saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah kabupaten Kepulauan Selayar atas kepercayaannya kepada Universitas Fajar,” ucapnya.
Menurut Rendra, sumber daya pesisir dan laut Kepulauan Selayar merupakan karunia yang harus dimanfaatkan seoptimal mungkin. Salah satunya Kawasan Taman Nasional Taka Bonerate perlu dikembangkan dalam pemanfaatannya guna kesejahteraan masyarakat, “katanya.”
Terkait dengan peringatan Hari Pariwisata Dunia, Bupati Kepulauan Selayar Muh. Basli Ali menyatakan dalam rangkan meningkat kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar telah memperjuangkan sektor pariwisata untuk menjadi sektor unggulan. Semenjak ia bersama wakilnya dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati, telah mengusulkan ke Kementerian Pariwisata untuk menetapkan Selayar sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di bidang pariwisata.
“kami melihat bahwa inilah salah satunya yang dapat memakmurkan kesejahteraan masyarakat. Ini perlu dukungan dari semua pihak, bukan hanya kepada instansi yang bersangkutan saja tetapi semua stakeholder,” kata Basli.
Menurut Basli, sektor pariwisata adalah sektor yang tidak ada matinya. Dikatakan mengintip pariwasata di daerah lain seperti Bali, setiap tahunnya selalu mendapatkan profit yang baik. Olehnya itu kata Basli sinergitas antara pemerintah dan masyarakat tetap terjalin untuk bersama-sama memperjuangkan Selayar menjadi Kawasan Ekonomi Khusus di bidang Kepariwisataan.
Sementara Kadis Budpar Kadafi Syahrir dalam laporannya mengatakan, tujuan perayaan Hari Pariwata Dunia Tingkat Kabupaten Kepulauan Selayar, untuk meningkatkan kesadaran para stakeholder agar bersinergi membangun kepariwisataan di daerah ini.
Kadafi menyebut, dalam peringatan Hari Pariwata Dunia ini, selain penandatanganan MOU juga dilaksanakan launching lomba foto internasional Tahun 2016, pembentukan Association Of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Selayar dan sosialisasi English conversation club for tourism villages.
Dalam acara tersebut sejumlah pejabat hadir seperti plt Sekkab DR. Ir. H. Marjani Sultan , M.Si unsur forkopimda, Ketua dan anggota TP. PKK para Kepala SKPD, sejumlah tokoh masyarakat diantaranya Syahrir Wahab dan Ince Langke serta pengunjung dari masyaraat sekitar.(FIRMAN)