Selayarnews.com – Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar menyempatkan waktu dan kesempatan bertandang ke Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Sulawesi Selatan yang berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar.
Rombongan DPRD Kab. Kepulauan Selayar diterima Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Sulawesi Selatan, Drs. Abdul Rahman.
Kedatangan rombongan anggota DPRD Kep. Selayar dari Komisi Pendidikan dan Kesehatan yang dipimpin langsung ketua komisi dua, Arfianto, STP bersama anggota DPRD lainnya yang terdiri dari Abd. Rajab Kg. Rappanna dan Sitti Sofiah serta Kadis perpustakaan dan Arsip Kab. Kepulauan Selayar, Andi Patonrangi Pasbal
Ketua Komisi Pendidikan dan Kesehatan DPRD Kepulauan Selayar, Arfianto mengakui, kunjungan ini bertujuan untuk menelusuri arsip Sejarah Selayar. Hal ini sangat penting artinya dalam rangka untuk menyukseskan kebijakan pengembangan Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai kawasan ekonomi khusus.
Dia bersama segenap rombongan datang bukan hanya untuk menelusuri arsip catatan sejarah kebudayaan Kabupaten Kepulauan Selayar di masa lalu. Arfianto berharap, dalam rangkaian kunjungan ini, anggota DPRD Kepulauan Selayar akan dapat mempelajari seluk-beluk dan tata cara merawat arsip sebagai bagian tak terpisahkan dari rentetan sejarah pemerintahan daerah.
“Kami datang, bukan hanya untuk menelusuri arsip menyangkut perkembangan peradaban sejarah masa lalu Kabupaten Kepulauan Selayar.
Akan tetapi, melalui kunjungan ini pula, kami berharap dapat belajar banyak tentang seluk-beluk dan tata cara merawat arsip perpustakaan yang benar, terangnya saat dimintai konfirmasi oleh wartawan terkait dengan agenda kunjungannya ke Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Sulawesi-Selatan, belum lama ini.
Agenda kunjungan ini sangat penting dan urgent dilakukan dalam rangka untuk mendukung terwujudnya Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai daerah pengembangan kawasan ekonomi khusus.
“Inilah yang menjadi bahan pertimbangan bagi kami anggota DPRD Kepulauan Selayar untuk datang berkunjung dan mempelajari tata cara perawatan arsip daerah sebagai asset masa depan bagi generasi negeri ini”.
Melalui kunjungan ini pula, kami ingin menelusuri dan mencari tahu seluk-beluk tentang sejarah dan perkembangan peradaban budaya Kabupaten Kepulauan Selayar di masa lampau.
Rangkaian kegiatan ini diakui, Arfianto sangat erat kaitannya dengan kesiapan Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai daerah pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK).
Kunjungan ke Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Sulawesi-Selatan diharapkan akan dapat berimplikasi dan memberikan kemudahan informasi bagi wisatawan mancanegara dan domestic untuk mempelajari seluk-beluk sejarah masa lampau Kabupaten Kepulauan Selayar, sehingga nantinya, mereka tidak hanya sekedar akan menikmati suguhan keindahan destinasi pariwisata semata.
Akan tetapi, mereka juga akan dimungkinkan untuk dapat memperoleh bahan referensi tentang sejarah peradaban kehidupan dan perkembangan budaya Kabupaten Kepulauan Selayar di masa lalu yang sarat dengan mitos.
Pertimbangan lain didasarkan pada realitas dan fakta sejarah yang membuktikan bahwa dari sekian banyak catatan arsip daerah di belahan Provinsi Sulsel, arsip mengenai catatan sejarah Kabupaten Kepulauan Selayar menempati posisi paling terbanyak dan tertua.
Bisa dibayangkan, bila jumlah arsip yang berkaitan dengan Kabupaten Kepulauan Selayar mencapai angka dua ratus sembilan puluh kardus. Dimana, catatan arsip ini mulai ditulis sejak dari tahun 1828-1973.
Selain melakukan penelusuran catatan sejarah dan mempelajari tata cara perawatan arsip daerah, Komisi Pendidikan dan kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar telah bersepakat melakukan kerjasama dengan Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sulsel untuk memacu peningkatan minat baca dan keingin tahuan masyarakat tentang data serta catatan sejarah masa lalu Kabupaten Kepulauan Selayar yang tersimpan lengkap dan sempurna di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulsel.
DPRD Kepulauan Selayar, bahkan berinisitif akan menggelar pameran dokumentasi tentang kearifan lokal seni dan budaya, pungkasnya.
*****
(fadly syarif)