Selayarnews.com – Kerukunan Keluarga Kerajaan Gantarang (K3G) Kabupaten Kepulauan Selayar mengadakan Prosesi pencucian Keris Pusaka Kerajaan Gantarang di Pondok Bonerate Jl. Jend. Ahmad Yani, Rabu 30/11/2016.
Hadir dalam acara tersebut Bupati kepulauan Selayar M. Basli Ali sekaligus memberikan sambutan, Dewan Penasehat Dewan Adat Kabupaten Kepulauan Selayar H. Ince Langke IA, dihadiri pula Keluarga Besar Kerajaan Gantarang dan sejumlah undangan lainnya.
Acara Prosesi pencucian Keris Pusaka Kerajaan Gantarang ini atau Annompang ini diawali pembacaan Ayat Suci Al Quran dan dilanjutkan presentase sejarah Selayar yang dibawakan oleh H. Rakhmat Zaenal, LC. Dalam materi yang disajikan tersebut. H. Rakhmat Zaenal banyak mengurai sejumlah fakta fakta sejarah selayar yang telah banyak diteliti oleh para peneliti didalam dan luar negeri. Rakhmat Zaenal mengurai bahwa Selayar telah banyak berinteraksi dengan dunia luar. Salah satu buktinya bahwa Revolusi industry di Selayar dibuktikan pada Tahun 1600an, kain Selayar diperdagangkan di Banda dengan harga 16 real, bersaing dengan kain Sumbawa 3 – 5 real, kain Patani 4 – 5 real, kain Bengal, Johor dan Pahang, Masulipatnam, Paleacat, dll (Kain hasil Tekstil selayar berupa sarung ditemukan di Museum Belanda Dan Ceko). Penemuan Sejarah yang baru juga sempat mencengangkan, ditemukannya patung Budha yang terbuat dari tembaga yang berasal dari Abad ke X – awal Abad XI, telah menggunakan teknologi jawa (model nganjuk) dan dicurigai diproduksi local (diselayar sendiri).
Prosesi Annompang atau pencucian Keris Pusaka Raja Gantarang kemudian menjadi ritual inti dalam acara ini. Seorang pencuci keris pusaka diapik 4 pangawal berpakaian putih dan diiringi irama music gandrang menjadikan prosesi menjadi begitu khitmat.
Pementasan Tari Pakarena Gantarang juga ditampilkan dalam acara ini. (Rs)