Selayarnews– Ditjen Ketenagalistrikan Kementrian ESDM bekerjasama dengan USAID – SINAR mengembangkan aplikasi mobile berbasis android KASABELA (Keluarga dan Desa Belum Menyala) yang terintegtasi dengan data base monitoring dan evaluasi Listrik Pedesaan (Melisa) di Ditjen Ketenagalistrikan.
Wakil Bupati Kepulauan Selayar H. Saiful Arif menjelaskan, untuk hal tersebut USAID SINAR akan melakukan pendataan pada 30 desa yang ada di daratan pulau besar Selayar, sebagai sasaran prioritas pendataan keterlayanan listrik PLN.
Hal ini merupakan bagian dari upaya peningkatan Rasio Elektrifikasi (RE) dan pemerataan akses listrik ke seluruh desa di Indonesia melalui program listrik pedesaan.
“Dalam kaitan ini, Ditjen Ketenagalistrikan menurunkan Tim Terpadu untuk melakukan pendataan beranggotakan 12 orang dipimpin pak Kusuma, telah berangkat kemarin malam menuju Selayar, papar Wabup.
Dalam rakor persiapan yang dihadiri langsung Wabup H. Saiful Arif dipimpin Kabid Energi Baru Terbarukan dan Ketenagalistrikan Jamaluddin, ST, M.T. di Kantor Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Selatan, Makasar Senin (28-11) siang, terungkap bahwa pendataan ini sesungguhnya berasal dari harapan Bappenas untuk melakukan peningkatan perekonomian dengan didukung penuh ketersediaan pasokan listrik yang Cukup dari pihak PLN.
” Pasalnya, banyak wilayah yang sesungguhnya berpotensi berkembang ekonominya namun terkendala oleh pasokan listrik, termasuk di Selayar” tambah Wabup.
Menurutnya, salah satu program prioritas pembangunan di Selayar antara lain Pariwisata dan kawasan Industri Perikanan, namun keduanya tak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan liatrik yang cukup. Karena itu, Wabup sangat berterima kasih atas adanya upaya percepatan ini.
“Kami berharap, agar pihak PLN segera menginfokan kepada kami, rencana jangka pendek, menengah, dan Jangka Panjang, agar tugas dan kewajiban sesuai kewenangan kami, dapat kami laksanakan sejak dini, misalnya persiapan dan kesiapan lahan”, jelasnya.
Wabup juga berharap agar dalam pendataan diperoleh data prioritas dengan mempertimbangan keterisoliran, wilayah belum terjangkau listrik PLN, potensi pengembangan ekonomi atau pariwisata. Termasuk potensi pertanian dan atau perikanan, serta industri Rumah Tangga. Juga pertimbangan aspek pendidikan, kesehatan dan potensi pengembangan ekonomi setempat. (Hms/Rls/Red)