Oleh: Andi Mahmud
Ya saya punya mimpi
Mimpi tentang Selayar
Sayapun tidak tahu
Apakah mimpiku sama dengan mimpimu?
Ataukah mimpimu lebih indah dari mimpiku?, Setiap menjelang pemilihan, apalagi pemilihan Bupati, mimpi itu terus hadir dan kembali hadir seperti saat ini lagi.
Sayapun teringat dengan salah satu orang yang namanya tercatat dalam sejarah Amerika, Martin Luther King, Dia berorasi di depan 250.000 warga Amerika Kulit Hitam tepat di bawah kaki patung Abraham Lincoln di Lincoln Memorial, 28 Agustus 1963.
Sebuah pidato yang sampai saat ini masih terus di pelajari di seluruh dunia, judulnya pun sama dengan judul tulisan ini, I HAVE A DREAM, dengan sengaja saya meniru judul pidatonya dengan harapan ada semangat yang sama dengan semangat Martin Luther King.
Mimpinya adalah persamaan derajat antara si putih dan si hitam, antara si Amerika dan si Afrika antara anak negro dengan anak bukan negro. yang diperjuangkan adalah persamaan hak-hak sipil.
Seperti juga semangatnya Nelson Mandela di Afrika selatan, Dia rela di hukum penjara 28 tahun lamanya demi tegaknya persamaan hak antara si putih dan si hitam. 25 Oktober 1962, Dalam potongan pidatonya, saat melakukan pembelaan diri di pengadilan dengan ancaman hukuman mati Nelson Mandela berkata:
Saya mendambakan demokrasi dan masyarakat bebas dimana semua orang bisa hidup bersama dalam harmoni dan kesempatan yang sama. Inilah cita-cita yang saya inginkan untuk hidup, tetapi jika perlu, demi tercapainya cita-cita itu, sayapun rela mati.
32 tahun kemudian, tepatnya 10 Mei 1994, saat dilantik sebagai presiden afrika selatan di Pretoria, Nelson Mandela dalam potongan pidatonya menyampaikan:
“saat untuk mengobati semua luka telah tiba, kita sekarang telah mencapai emansipasi politik. Kita bulatkan tekad untuk membebaskan rakyat kita dari belenggu kemiskinan, ketertinggalan, penderitaan, keterbelakangan, diskriminasi gender, maupun berbagai bentuk diskriminasi lainnya yang sampai sekarang masih mengungkung semoga kebebasan itu terus ada, matahari takkan terbenam dari prestasi manusia yang luar biasa itu. Semoga Tuhan memberkati Afrika“.
Itulah mimpi para pemimpin dunia, yang dirajut dari perjalanan panjang penderitaan. Begitupun dengan Bung Karno dkk, juga punya mimpi tentang hilangnya imperialisme dan penjajahan diatas dunia, dan tentu tentang kemerdekaan Indonesia. Mimpinya juga dirajut dari perjalanan panjang penderitaan, dari penjara ke penjara demi tercapainya Indonesia MERDEKA.
Tidaklah salah kalau kita semua punya mimpi tentang Selayar, mimpi yang sama dengan apa yang kita pikirkan, kita inginkan. Karena Nelson Mandela pernah berkata:
“SETIAP KALI MASING-MASING DARI KITA MENYENTUH TANAH INI, KITA MERASAKAN ADANYA GETARAN SEMANGAT BARU“
Karena masing- masing dari kita terikat begitu erat dengan tanah tumpah darah kita yang indah ini, dihiasi oleh birunya laut dibawah tatapan langit biru disaksikan oleh senyum mentari pagi di ufuk timur dan senyum lembayun senja di ufuk barat.
itulah tanah kita, tanah tempat dimana kita dilahirkan, diatasnya kita semua punya mimpi dan cita-cita luhur demi kemakmuran, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Selayar.
Sekali lagi kutuliskan mimpiku dan mimpimu tentang Selayar,
Sayapun tidak tahu Apakah mimpiku sama dengan mimpimu? Ataukah mimpimu lebih indah dari mimpiku?, Setiap menjelang pemilihan, apalagi pemilihan Bupati, mimpi kita terus hadir dan kembali hadir seperti saat ini lagi.
Pidato lengkap Martin Luther King dapat dilihat dalam link youtube berikut:
Terjemahan pidato diatas dapat dibaca Dalam link berikut ini:
Semoga malam ini ada
Mimpi yang indah tentang Selayar kita Jemput mentari pagi esok hari dengan senyum bersama keluarga tercinta
Salam Hormat
AM.