Ketua Gempita Selayar Minta Manager PLN Mundur Dari Jabatannya
Selayarnews.com – Ketua Gempita Selayar akhirnya memberi respon terhadap krisis energi listrik yang melanda Kabupaten Kepulauan Selayar yang terus berlanjut, masalah Krisis listrik terjadi sejak satu bulan terakhir. Hal itu tentu saja membuat waga Selayar mengeluh dan kesal.
Yang lebih parahnya lagi pemadaman listrik yang terjadi sampai berhari hari Dan sudah sangat meresahkan masyarakat. Hal ini membuat Ketua Gerakan Mahasiswa Pelajar Indonesia Tanadoang (DPP-Gempita Selayar) Mirsad Nizam angkat bicara.
“Mundur saja Kepala PLN jika tidak becus mengatasi listrik ini. Ini sudah sangat meresahkan dan mengganggu aktiftas warga masyarakat,” ujar Mirsad.
Mirsad menilai kinerja PLN tidak becus karena merugikan masyarakat terkait perlindungan hak konsumen, tidak ada antisipasi PLN karena masalah ini sudah berbulan-bulan lamanya, lemahnya sosialisasi dini ke konsumen.
“Pihak PLN Rayon Selayar harusnya mengantisipasi terjadi nya Krisis listrik, berakhirnya masalah kontrak mesin pembangkit PLN kemudian tidak diperpanjang lagi adalahh bukti kegagalan management PLN ditambah lagi sosialisasi jadwal pemadaman bergilir kemasyarakat yang tidak jelas menguatkan indikasi bahwa Manager PLN Rayon selayar gagal mengurus masalah listrik. Sebagai pertanggungjawaban kemasyarakat maka DPP Gempita Selayar meminta manager PLN Rayon Selayar Mundur dari jabatan nya” Ujar Mirsad.
Hal yang sama juga dilontarkan Mulheriadi, Mahasiswa Unismuh Makassar asal Selayar. Dia mengeluh akibat pemadaman aliran listrik, banyak perabot elektronik masyarakat yang rusak dan mengganggu beberapa sektor usaha masyarakat.
“Bisa dibayangkan berapa kerugian yang dialami masyarakat, sudah tidak terhitung jumlah peralatan yang rusak. Sekali bayar tagihan rekening listrik, eh malah bengkak. Banyak sekali kerugian masyarakat akibat permasalahan PLN ini,” kesal Mulheriadi
Mulheriadi juga sependapat, jika Kepala PLN Rayon Selayar tidak bisa memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan, lebih baik mundur saja dari jabatannya. “Kalau mau dihitung, mungkin jutaan rupiah kerugian warga akibat pemadaman listrik ini. Bayangkan saja, semua pekerjaan terganggu. Bahkan sudah mengganggu pasokan air Bersih ke Masyarakat,” tuntas Mulheriadi. (DA)