Selayarnews– Kebakaran Depo milik Pertamina di Wilayah Plumpang yang terjadi Jumat (3/3) malam dinyatakan padam pada Sabtu (4/3) dinihari sekitar pukul 02.19 WIB. Butuh waktu sekitar 6 Jam bagi 52 Unit Pemadam Kebakaran yang diturunkan untuk melakukan Pemadaman.
“Pemadaman dinyatakan selesai. Waktu mulai operasi pukul 20.22 WIB. Waktu selesai operasi 02.19 WIB. Proses pemadaman dilakukan oleh 52 unit damkar. Petugas datang dari berbagai Sudin Gulkarmat seperti Jakut, Jakbar, Jaksel, Jakpus, dan Jaktim,” sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia.
Berdasarkan Data posko penanggulangan kebakaran Depo Pertamina Plumpang pada Jumat (3/3) pukul 24.00 WIB, disebutkan peristiwa tersebut menyebabkan 17 orang tewas. Dua di antaranya termasuk anak-anak, sedangkan korban luka-luka tercatat sebanyak 50 orang.
Selain itu, ada sekitar 600 orang yang harus mengungsi sebagai imbas insiden maut tersebut.
“Saya udah sampaikan kalau korban pengungsi kurang kebih 600 plus minus,” kata Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Koramil 01 Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023) dini hari.
Heru Budi telah menyiapkan lokasi pengungsian di sejumlah lokasi. Ada 5 lokasi pengungsian yang disiapkan untuk warga terdampak kebakaran itu.
“Ada di 5 lokasi, kantor walikota, RPTRA, GOR, dan tentunya kantor kecamatan dan kantor PMI, kira-kira seperti itu,” ucapnya dikutip dari detik.com.
Awalnya penanganan korban dilakukan di tiga rumah sakit, yakni RSUD Koja, RS Mulyasari, dan RS Tugu. Tapi kemudian korban meninggal dunia dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati dan RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Sementara korban luka-luka ada yang dirujuk ke RS Pusat Pertamina (RSPP).
Kadinkes DKI Jakarta Widyastuti mengatakan pasien yang dirujuk merupakan korban yang mengalami luka bakar berat.
“Ada beberapa kriteria. Pertama yang meninggal ke RSCM dan RS Polri. Yang butuh penanganan lebih lanjut karena beratnya persentase (luka bakar) itu ke RS Pertamina (RSPP)” kata Widyastuti saat konferensi pers di RSUD Koja, Jumat (3/3).
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menerima laporan, pemicu kebakaran di Depo Pertamina Plumpang adalah sambaran petir. Tapi PT Pertamina (Persero) menyebut, penyebab pasti belum bisa diungkapkan karena membutuhkan proses investigasi.
“Pertamina membentuk tim gabungan dengan PT Pertamina Patra Niaga, fungsi terkait, dan aparat penegak hukum untuk menginvestigasi penyebab terjadinya insiden malam ini,” kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/2) dini hari.
Dikutip dari kumparan.com, Polda Metro Jaya akan mengusut pemicu kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
“(Penyebab kebakaran) belum, nanti belum. Kan labfor (laboratorium forensik)masih bekerja. Semuanya nanti. Besok ada posko kita akan update semuanya,” kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran.
*Sumber: CNN Indonesia, detikNews, Kumparan.