Selayarnews– Jembatan Bontojati yang menghubungkan Desa Bontojati dan Bontobulaeng Kecamatan Pasimasunggu Timur sudah mulai miring dan hampir roboh karena tanah tumpuan di sisi jembatan terus terkikis.
Jembatan tersebut pada saat musim hujan dan gelombang tinggi, air akan meluap naik ke jembatan dan mengganggu aktivitas warga.
Warga mengaku perbaikan jembatan ini sudah diusulkan sejak 5 Tahun terakhir, namun belum pernah ditindaklanjuti.
“sudah lamami, hampir 5 tahun begitu Jadi kalau banjir ki disungai meluapmi naik kepemukiman warga dusun ujung dan dusun balllabulo timur.” ungkap SR salah seorang warga Bontojati, Sabtu (4/3/23).
SR menambahkan bahwa ia mendengar Jembatan tersebut sudah dianggarkan namun faktanya hingga saat ini belum ada tanda-tanda perbaikan.
“Itu anggaran jembatan Adami, bahkan lama sekalimi. Tapi sampai sekarang belumpi ada saya lihat tanda-tanda perbaikan.” tambahnya.
Sementara itu, Camat Pasimasunggu Timur, H.samsul Bahri menyebut, akibat kerusakan jembatan itu, pihaknya sudah melaporkan ke OPD terkait agar ditindaklanjuti.
“Iya betul, Ini jembatan miring, setau saya ini sudah ada anggarannya tapi tidak ada yang ikut tender, kami masih Komunikasikan dengan Pihak Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat(PUPR) Kab.kep Selayar.” Tutur Samsul.
Disisi lain, warga setempat mengaku was-was jembatan roboh sewaktu-waktu dan dapat mengakibatkan korban ataupun kerugian materil yang lebih besar. Mereka berharap perbaikan Jembatan tersebut jadi prioritas dan segera dilakukan perbaikan. (Rr)