Diselayar sudah ada 3 kasus terserang virus Rubella
Selayarnews.com – Program imunisasi untuk mencegah campak dan rubella (MR) yang digelar pada Agustus-September 2018 memicu kembali perdebatan tentang pro dan kontra vaksinasi.
Selain itu kondisi ini diperparah dengan berita berita di Media Sosial tentang efek yang ditimbulkan setelah melakukan suntik Vaksin. Akibatnya keresahan mulai melanda orang tua yang akan menvaksin ananknya, bahkan banyak orang tua yang tidak mau menanda tangani persetujuan Vaksin yang diberikan oleh pihak puskesmas ke orang tua.
Menanggapi hal ini Kepala Puskesmas Benteng Selayar dr.Frengki Wijaya melalui media sosial memberikan penjelasan tentang Imunisasi Campak Measles Rubella ini,
” Imunisasi MR aman digunakan dan selama ini kita sudah berikan imunisasi Measles/Campak waktu anak kita umur 9 bulan. Dengan meningkatnya kasus Rubella dan resiko yang ditimbukan antara lain bayi lahir katarak, tuli, kelainan katup jantung, diabetes, bayi lahir dengan pengecilan otak/mikrocephali. Gejala Klinis Rubella hampir mirip dgn Campak/puru kabala (dalam bahasa selayar))” Ujar dr.Frengki.
“Di Selayar sudah ada kasus Rubella yang saya temukan sendiri (pemeriksaan virusnya positif setelah keluar hasil laboratorium). Pada saat itu dilakukan penelusuran disekitar rumah pasien ternyata sudah ada 3 orang juga sudah terinfeksi Rubella (sdh konfirmasi dengan hasil lab). Kami kirim sampel sediaan untuk diperiksa ke Surabaya melalui Dinas Kesehatan Provinsi. Untuk itu saya memberikan informasi supaya masyarakat juga tahu bahwa virus MR sudah ada disekitar kita” Paparnya.
“Sebagian masyarakat yang mampu malahan membawa anaknya ke Singapura untuk MR dengan biaya yang tidak sedikit, sekarang pemerintah menyiapkan secara cuma cuma supaya masyarakat luas dapat memperoleh kekebalan terhadap virus ini. Vaksin MR aman digunakan. Pemberiannya ditunda pada kasus : anak lagi demam, baru sembuh dari sakit, decompensasi cordis, leukemia atau mendapat pengobatan imunosupressan” Jelas dr.Frengki.
Mengenai adanya surat pernyataan yang harus ditandatangani oleh orang tua siswa dr.frengki juga menjelaskan bahwa Surat penyampaian tujuannya supaya orang tua siswa tau bahwa anaknya akan diberikan vaksinasi. Selama ini orang tua tidak pernah tau anaknya sudah diberikan imunisasi apa saja.
Mengenai persoalan Halal/Haramnya Vaksin MR ini dr.Frengki Wijaya enggan memberikan komentar.
“Ini bukan kapasitas saya menjawab karena ini harus melalui uji Lab. Tapi Kementerian Kesehatan sudah koordinasi dengan MUI dan berdasarka info 8 Agustus nanti sudah ada konferensi persnya” Tutup dr.Frengki.
Bupati Kepulauan Selayar Muh Basli Ali juga meminta kepada semua pihak agar bisa berperan serta bersama sama memutus mata rantai penularan virus MR. Kepada Para Camat Bupati juga berpesan agar dapat menggerakkan pemerintah di wilayahnya untuk mendorong semua anak usia 9 – 15 tahun untuk datang di pos pos pelayanan Imunisasi.
****
DA