Selayarnews.com – Puluhan Aktivis hadir dalam agenda deklarasi damai pileg dan pilpres di warkop boulevard makassar jalan Boulevard kecamatan panakukang makassar,Kamis 04/10/18.
Deklarasi damai dengan tema : Deklarasi Damai Seluruh Perwakilan Akademisi, Ormas Pemuda dan Organisasi Mahasiswa Sulsel Dukung Pileg dan Pilpres 2019 Yang Damai Tanpa Isu SARA ,Politisasi dan Politik Uang.
Adapun yang hadir diantaranya :
Yang Hadir dalam deklarasi,Dr Arif wicaksono Dekan Fisip Unibos
,Yongris : Ketua Walubi sulsel,Dr.Firdaus Muhammad (Akademisi UIN Alauddin) ,Dr Aswar Hasan : Akademisi Unhas
,Ketua LMND Sulsel : Maulana irfani
,Natsar Desi : Politisi Muda Sulsel
,Irfan Liakat : Politisi Muda Sulsel
,Ketua GRD Sulsel Etus Mattumi,Ketua PPI Sulsel Taqwa Bahar,Sekjen Kammi wilayah sulselbar,Abdul Karim,Ketua LBHMI Gowa Raya Malaba Alfurqani.
Dalam pernyatanya Dr Arif Wicaksono (Dekan Fisip Unibos) menyampaikan Situasi kenegaraan akhir akhir ini adalah situasi kebatinan dan berita dimedia juga sangat heboh dengan berita hoaks , Bagi saya itu bagian dari dinamika dalam capres 2019.
“Kegiatan ini harusnya lebih sering dilaksanakan, ini penting untuk dibicarakan apa yang kita gagas dalam deklarasi damai pileg dan pilpres terutama melawan isu sara, politisasi dan politik uang” Ujarnya.
Mewakili tokoh agama Yongris dalam hal ini ketua Walubi Sulsel menyampaikan bahwa Kita harus dewasa dalam berpolitik,
“Bagaimana orang orang yg berpolitik ini untuk bisa mengedepankan sisi kemanusiaan, yang ikut dalam pilpres dan pileg tujuanya untuk negara ini sejahtera makin maju dan damai, kalau ada yg mempergunakan pertarungan politik ini dengan Segala cara maka orang itu orang belum dewasa dalam berpolitik” Ujarnya.
Pengamat politik dan akademisi UIN Firdaus Muhammad mengapresiasi.
“Massifnya isu sara isu agama karna ini isu sangat sensitif ,isu PKI dan isu anti Pancasila ini tidak bisa dibendung, potensi itu ada maka kita harus gaungkan kampanye damai dan juga kegiatan seperti ini. Edukasi ini adalah bagian dari pendidikan politik masyarakat” Ujarnya.
Lanjut akademisi Unhas Aswar Hasan mengatakan bahwa Menyebarnya virus politik politasi uang, Sara dan kekerasan ini sangat rentan terjadi di pilpres, karna tingkat kematangan berdemokrasi kita masih tahap yang rendah.
“Olehnya untuk menghindarkan diri maka harus instrospeksi baik sebagai pelaku maupun yg ikut mensukseskan pilpres maupun pileg. Tentu kita harus mengidentifikasi pola pola virus demokrasi kemudian mencari anti virusnya. Kesadaran moral berdemokrasi akan melahirkan etika berdemokrasi ini yg lebih penting. Ketika penjahat demokrasi menang maka kita akan menjadi pecundang” Tegasnya.
Berikut isi deklarasi yang diikrarkan di akhir acara
- Kami masyarakat Sulawesi selatan menolak dengan keras segala bentuk provokasi maupun isu SARA yang bisa merusak dan memecah belah Ummat di pileg maupun pilpres 2019.
- Â Kami masyarakat sulawesi selatan menolak segala bentuk politisasi yang arahnya saling menjatuhkan antar pasangan calon di pilpres 2019.
- Kami masyarakat Sulawesi Selatan mengajak kepada seluruh masyarakat untuk tidak menghalalkan segala cara terutama politik uang yang bisa menodai proses demokrasi pileg maupun pilpres 2019 yang sementara berlangsung.
*****