Selayarnews.com – Aliansi Pemuda Pulo Peduli Transportasi Laut menggelar dialog bersama dinas perhubungan kabupaten Kepulauan Selayar, Rabu 05 september 2018.
Dialog yang dihadiri oleh pemuda lima Kecamatan Kepulauan Selayar membicarakan soal akses transportasi laut yang belakangan ini menjadi keluahan masyarakat Kepulauan Selayar.
Sedianya dialog ini diterima oleh Kepala Dinas Perhubungan Andi Baso tetapi karena berhalangan sehingga aliansi Pemuda Pulo diterima oleh Sekretaris Dinas Perhubungan Nurdiyana.
Turut hadir beberapa pegawai Dinas Perhubungan Selayar serta pihak – pihak terkait, diantaranya perwakilan KPLP, UPT Pelabuhan Jampea, dan pihak Sahbandar.
Iksar Rais mewakili aliansi Pemuda Pulo peduli transportasi laut mengatakan bahwa polemik transportasi laut menjadi hal kursial, baik itu jalur Fery maupun kapal kayu yang dilarang muat penumpang.
Olehnya itu, Pemuda asal Jampea ini berharap Dinas Perhubungan dan seluruh pihak terkait tidak menutup mata akan kondisi yang dirasakan masyarakat kepulauan.
“Sekarang masyarakat dilarang naik kapal kayu. Kapal Fery di pelabuhan Pattumbukang pun hanya melayani satu kali trip, ini harus di carikan solusinya,” ujar Iksar.
Sementara itu, pemuda asal kecamatan Pasilambena, Suharlim menambahkan bahwa polemik transportasi laut akan berdampak pada perputaran ekonomi masyarakat pulo.
“Percaya saja kalau ini tidak segera di carikan solusinya, maka akan berdampkan sistemik pada perputaran ekonomi masyarakat pulo,” ungkap pria yang akrab disapa Harlin.
Disisi lain, kata dia, kapal kayu juga dilarang memuat penumpang karena alasan aturan. Sementara proses penyebrangan Fery di Pattumbukang hanya melayani satu kali trip.
“Maka ini harus segera dicarikan solusi yang kongkrit agar aturan yang dimaksud tidak menjadi beban bagi masyarakat pulo,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan Nurdiyana mengaku akan segera menindaklanjuti aspirasi dari pemuda lima kecamatan kepulauan.
“Saya mewakili Dinshub mengucapkan terima kasih atas kehadirannya, dan kami akan segera menindaklanjuti aspirasinya teman-teman,” kata Diyana.
“Saya kira ini akses untuk masyarakat pulo harus itu sangat penting, jadi prosesnya harus tetap lancar apalagi disana ada lima kecamatan di kepulauan yang bergantung pada jalur transportasi laut,” tambahnya.
******
Da