Makassar- Anggota Komisi VI DPR RI Muhammad Rapsel Ali diwakili H. Arifuddin Lewa menempatkan kinerja Waskita Toll Road (WTR) sebagai salah satu Simbol kemajuan Konstruksi Nasional menjadi topik hangat pada Sosialisasi dengan tema “Sektor Konstruksi Membangun Negeri Membangun Masyarakat” di Hotel Horison Makassar, Senin (0/03/2023).
Dalam materinya sebagai ” Keynote Speaker” Arifuddin Lewa mengungkapkan bahwa inovasi dan program berkesinambungan yang dijalankan oleh WTR menunjukkan kemampuan anak Negeri dalam implementasi konstruksi inovatif dan berkelanjutan.
Dijelaskan, PT Waskita Toll Road (WTR) yang merupakan salah satu BUMN terkemuka, telah sangat berkontribusi dalam membangun sarana infrastruktur jaringan distribusi logistik di Indonesia.
” PT Waskita Toll Road (WTR) merupakan anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang bergerak di bidang investasi jalan tol. Pada tahun 2018, WTR berhasil meraih prestasi dengan kepemilikan 18 ruas tol dengan total panjang hingga 1.019 Km. BDengan membangun ruas ruas tol baru dan mengambil alih proyek ruas tol yang belum berjalan, WTR berhasil mendorong pertumbuhan arus distribusi logistik maupun masyarakat yang berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi di wilayah di mana ruas ruas tol tersebut berada. ” Ungkap Rapsel Ali
Lanjut, WTR memiliki visi untuk menjadi perusahaan investasi jalan tol terkemuka di Indonesia. Hal ini dicapai melalui sumber daya manusia yang kompeten, sistem teknologi yang terintegrasi, sinergi dengan rekan bisnis, serta inovasi yang dijalankan sesuai dengan nilai nilai AKHLAK.
“Ke depannya, WTR fokus dalam merealisasikan aksi korporasi serta mempercepat penyelesaian konstruksi ruas ruas tol yang sedang dibangun. Hal ini sejalan dengan misi WTR dalam membangun ruas ruas tol yang terintegrasi untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah di Indonesia” tambah Arifuddin.
Sebagai salah satu BUMN Kepemilikan Saham Mayoritas WTR tersebar di sejumlah Jalan Tol di tanah air, antara lain Jalan Tol Pemalang Batang (39,20 Km), Jalan Tol Pasuruan Probolinggo (43,75 Km), Jalan Tol Ciawi ‘ Sukabumi (54 Km), Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (16,78 Km) Jalan Tol Krian Legundi Bunder Manyar (38,29 Km) dan Jalan Tol Kayuagung Palembang Betung (111,69 Km).
Selain itu WTR juga masih tercatat sebagai pemegang saham pada Jalan Tol Cimanggis Cibitung (26,18 Km), Jalan Tol Depok Antasari (27,95 Km), Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan (60,10 Km) dan Jalan Tol Kuala Tanjung Tebing Tinggi Parapat (143,25 Km)
Dengan Komitmen yang kuat, dalam 3 Tahun terakhir aksi korporasi WTR berhasil menyelesaikan sejumlah Tol diantaranya pada Desember 2019 Jalan Tol Solo Ngawi (90,43 Km) dan Jalan Tol Ngawi Kertosono (108,20 Km), April 2021 Jalan Tol Medan Kualanamu Tebing Tinggi (61,70 Km), Juni 2021 Jalan Tol Semarang Batang (75 Km), Juni 2021 Jalan Tol Cinere “Serpong (10,14 km), Oktober 2021 Jalan Tol Cibitung Cilincing (34,76 Km), Juni 2022 Jalan Tol Cimanggis Cibitung (26,18 Km) serta pada Agustus 2022 berhasil menyelesaikan Jalan Tol Kanci Pejagan (35 Km) dan Jalan Tol Pejagan Pemalang (57,50 Km).
Sementara itu Staf Ahli Komisi Vi DPR-RI Muh. Ilham, pada kesempatan ini menegaskan bahwa Komisi VI DPR-RI terus mendorong BUMN untuk meningkatkan program Corporate Sosial Responsibility (CSR).
“BUMN adalah bagian dari Negara, tidak boleh hanya serta merta mengejar keuntungan dan profit. Kehadiran BUMN dalam pemberdayaan masyarakat wajib dilakukan. Karena BUMN adalah bagian dari Negara yang sangat berperan dan sekaligus bertanggung jawab untuk masa depan Bangsa ini” kata Ilham.
Kehadiran BUMN dalam mendukung kemajuan Konstruksi Nasional, menurutnya memiliki peran yang sangat strategis dalam menjamin ketersediaan infrastruktur sebagai urat nadi perekonomian Nasional.
Untuk diketahui, Kegiatan Sosialisasi ini diikuti sekitar 200 Orang Peserta dari berbagai elemen Masyarakat. Sosialisasi ini dinilai penting untuk memberikan pemahaman sekaligus kebanggaan sebagai bangsa, khususnya tentang kemajuan Indonesia dalam bidang Konstruksi berkelanjutan. ****