Selayarnews- Polsek Bontomatene Polres Kepulauan Selayar kembali melanjutkan kegiatan Jum’at Curhat hari ini Jum’at (07/07). Kegiatan tersebut dilaksanakan usai Sholat Jum’at di Masjid Nurul Yaqin Dsn. Boritta Desa Tanete, dipimpin langsung oleh Kapolsek Iptu Suhardiman, SH.M.Si.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kasium Aipda Barlianta, Kanit Propam Aipda Ahmad Anjas, KSPK III Bripka Andi sahir, Kadus, RK/RT dusun Boritta dan Jamaah Mesjid Nurul Yaqin
Dalam kegiatan tersebut muncul kembali keluhan tentang ternak liar yang tidak dikandangkan dan merusak kebun warga, masuk pemukiman serta berkeliaran di Jalan raya termasuk penggunaan knalpot Bogar
” Mohon Pak Kapolsek dan Pemerintah Desa agar kiranya dapat memberikan solusi agar tidak ada lagi ternak liar, karena sudah banyak tanaman warga yang rusak, bahkan menyebabkan kecelakaan di Jalan Raya. Selain itu Masih banyak yang menggunakan knalpot brong, suaranya sangat mengganggu apalagi biasa digunakan pada malam hari dan mengganggu warga yang sedang istirahat, saya punya anak kecil, sangat miris dengan hal tersebut” ungkap salah seorang Jemaah.
Menanggapi hal ini, Kapolsek mengaku sudah sering duduk bersama dengan Pemerintah Kecamatan dan Desa untuk membahas masalah ini. Sudah beberapa juga pemilik ternak yang dipanggil bahkan ada yang sudah membayar ganti rugi.
“Masalah ternak dan Knalpot Brong ini menjadi masalah berkepanjangan, hari ini ditindak besok atau lusa berbuat lagi. Oleh karenanya, Pemerintah dan Kepolisian tetap akan berupaya untuk melakukan antisipasi dan himbauan. Tapi harapan kami agar masyarakat dapat menumbuhkan kesadaran untuk tidak mengganggu, apalagi membahayakan nyawa orang lain” kata Kapolsek.
Menurutnya, para pemilik ternak harusnya merasa bersalah bilamana ternaknya merusak tanaman warga lain, apalagi menyebabkan kecelakaan lalulintas bagi yang lain. Hal ini, menurut Kapolsek harus disadari bersama, agar dalam berusaha tidak membahayakan bagi yang lain.
” Mari kita jaga situasi Kamtibmas bersama, dengan menjaga diri dan keluarga untuk tidak menjadi korban kejahatan, serta tidak menjadi pelaku. Karena jadi korban ataupun jadi pelaku tidak ada enaknya. Yang perlu kita jaga ada mencegah terjadinya gangguan Kamtibmas di tengah-tengah kita” tutup Ipda Suhardiman. (Red)