Crew Kapal Duluan Melompat Saat Kapal Kandas
Selayarnews.com – Tragedi Lestari Maju yang kandas di Perairan pantai Pa’badilang dan menewaskan 36 orang penumpang masih menuai tanda tanya.
Pasalnya Kapal naas ini tidak tenggelam, hanya kandas sekitar 100 meter dari bibir pantai. Banyaknya korban meninggal dunja ditenggarai akibat banyaknya penumpang yang melompat pada saat kapal miring.
Kesalahan prosedur penyelamatan oleh crew kapal juga ditenggarai penyebab korban jiwa berjatuhan.
Sebelumnya kesaksian Muallim I Lestari maju menyampaikan bahwa sudah ada himbauan dari crew kapal untuk tidak melompat saat kapal kanda. Hal itu dibantah langsung oleh salah satu korban selamat tragedi ini.
Jika Muallim 1 mengatakan bahwa ada himbauan jangan melompat. Saya menemukan Muallim II didapat pada saat awal evakuasi dan dari waktunya ia melompat lebih dulu.
Korban Selamat atas Nama Nurdin pegawai Pajak mengatakan bahwa tidak ada himbauan jangan melompat ia melompat dari Kapal setelah melihat banyak crew kapal yang melompat dan saat tiba di darat ia melihat 2 orang ABK sudah terlebih dahulu ada di darat.
Nurdin sendiri adalah Korban Selamat KM. Lestari Maju yang melompat bersama 6 orang penumpang dengan cara berpegangan dan saling bahu-membahu hingga ke darat.
Ia ke Makassar dalam rangka Dinas, namun anaknya Wildan 9 Tahun juga ikut untuk mengisi liburan. Namun entah kenapa ia memilih agar anaknya pulang dengan menggunakan pesawat.
” Keluarga sempat memarahi saya kenapa anak saya titip ke teman naik pesawat dan saya naik Ferry. Setelah kejadian barulah kami sadari itulah Petunjuk Allah, Subhanallah “, Katanya bercerita.
Dalam peristiwa naas itu Muallim II juga diamankan Polisi di darat sekitar Pkl 15.00 Wita. Yang berarti bahwa yang bersangkutan ikut melompat.
******
As