KEPULAUAN SELAYAR – Bupati Kepulauan Selayar Muh. Basli Ali menyambut baik kedatangan Managing Director PT Amreta Batam Indonesia Windy Luntungan datang langsung ke Selayar. Windy yang datang bersama timnya melakukan persentase di hadapan jajaran pemerintah kabupaten Kepulauan Selayar di Ruang Rapat Pimpinan Bupati, Senin (8/8/2016) untuk sebuah kerjasama dalam investasi usaha pengembangan sektor perikanan, kelistrikan dan transportasi perhubungan laut.
Bupati menyebut ketiga sektor tersebut merupakan merupakan salah satu program prioritas dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat. Bupati mengatakan selama tidak ada yang dirugikan, pemerintah Kaupaten Kepulauan Selayar berkomitmen membantu memfasilitasi kepada siapa saja yang ingin berinvestasi dan membantu untuk pengembangan Selayar ke depan.
“yang pasti pertemuan kita kali ini akan berlanjut begitu ada tanda keseriusan dari PT. Amreta Batam Indonesia untuk membantu pengembangan Selayar,” jelas Basli.
Kendati demikian, Basli Ali berharap kiranya untuk rencana kerjasama ini dapat melibatkan pihak perusda, karena menurutnya pihak perusda menjadi salah satu ujung tombak dalam memberikan PAD di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Pertemuan yang dibuka oleh plt. Sekkab DR. Ir. H. Marjani Sultan, M.Si., selain menghadirkan pimpinan SKPD terkait, Sekkab juga menghadirkan sejumlah pelaku usaha perikanan dan pengurus Perusda Berdikari Selayar. Terjadi dialog antara segenap yang hadir dalam pertemuan terssebut dengan pihak PT. Amreta Batam Indonesia terkait apa yang dipresentasikan.
Sementara Managing Director PT. Amreta Batam Indonesia Windy mengatakan ketiga sektor yang disebut itu merupakan sebuah mata rantai yang tidak bisa dipisahkan. Kalau kita meningkatkan industry perikanan, mau tak mau sektor kelistrikan juga harus ikut berkembang termasuk bidang transportasi. Jadi ketiga sektor ini harus berjalan beriringan, “jelas Windy.”
Amreta Batam Indonesia sebelumnya telah melakukan survey dan melakukan diskusi dengan sejumlah nelayan yang ada di Selayar. Dijelaskan dalam survey dan diskusi itu ternyata selayar banyak kehilangan ikan karena banyak daerah yang beli ikan di Selayar tapi tidak mendarat di Selayar alias terjadi transaksi di laut. Olehnya itu apa yang dipresentasekan merupakan design yang telah diterapkan disejumlah daerah dan Negara. Meskipun demikian untuk pengajuan design awal di Selayar dibutuhkan semacam MOU antara Pemerintah kabupaten Kepulauan Selayar dengan pihak PT. Amreta Batam Indonesia, “terang Windy.” (FIRMAN)