Selayarnews-Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tipe A2 Benteng melaksanakan press release capaian APBN periode 31 Agustus 2023.
Kepala KPPN Benteng Arwin Fathurrakhman mengatakan Pagu Dana yang dikelola pada Tahun Anggaran 2023 adalah Rp. 1,035,024,357,000 yang terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp.158,950,347,000 dan belanja transfer ke daerah sebesar Rp. 876.074.010.000.
“Hingga 31 Agustus 2023, dari total pagu dana yang dikelola sebesar Rp 158.199.947.000,- telah direalisasikan sebesar Rp 660,745,814,368 atau sebesar 63,84 persen,” kata Arwin Fathurrakhman, Jumat (8/9/223).
Arwin menyebut rincian total pagu yang telah direalisasikan sebagai berikut.
- Belanja Pegawai dengan pagu Belanja Pegawai dengan pagu sebesar Rp. 78,919,355,000,- telah direalisasikan sebesar Rp. 56,375,388,570 – atau sebesar 71,43%;
- Belanja Barang dengan pagu sebesar Rp72,909,605,000 – telah direalisasikan sebesar Rp. 46,882,293,800, atau sebesar 64,30%;
- Belanja Modal dengan pagu sebesar Rp. 7,121,387,000 telah direalisasikan sebesar Rp. 4,176,520,919,- atau sebesar 58,65%.
Arwin menyampaikan pagu dan realisasi anggaran Transfer Ke Daerah (TKD) yang disalurkan oleh KPPN Benteng mengalami peningkatan yang sangat signifikan, terutama dikarenakan adanya perubahan kebijakan dalam penyaluran transfer ke daerah.
“Berdasarkan data pada Sistem Informasi Kredit Program (SIKP), sampai dengan 31 Agustus 2023 terdapat penyaluran KUR sebesar Rp62,57 miliar,” ucapnya.
Nilai penyaluran tersebut mengalami penurunan mencapai -8,46 persen (YoY) apabila dibandingkan dengan penyaluran pada periode yang sama di Tahun 2022 yang berada pada angka Rp.68,35 miliar.
“Jumlah debitur penerima pembiayaan KUR juga mengalami penurunan dari 1.618 debitur menjadi 1.606 debitur pada tahun 2023,” pungkasnya.
Lebih lanjut Arwin mengatakan sektor usaha yang paling dominan menerima penyaluran pembiayaan KUR adalah perdagangan besar dan eceran dengan nilai Rp34,97 miliar atau mencapai 55,89% dari keseluruhan penyaluran KUR, diikuti sektor pertanian, perburuan dan kehutanan dengan nilai Rp7,8 miliar (12,48%), dan industri pengolahan dengan nilai kredit Rp5,9 miliar (9,47%).
“Berdasarkan data SIKP UMi, untuk periode sampai dengan 31 Agustus Tahun 2023 telah disalurkan pembiayaan UMi sebesar Rp151.800.000. Jumlah tersebut mengalami sedikit penurunan, yaitu sebesar -7,87 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama di Tahun 2022 dimana nominal penyaluran pembiayaan UMi mencapai Rp164.100.000,” tutupnya. (Aj)