Selayarnews.com,- Sebanyak 11 Orang Remaja diamankan oleh Patmor Polres Kepulauan Selayar saat melakukan Patroli rutin dan pengamanan di sekitar Lokasi Pelaksanaan Selayar Ekspo 2018 Lingkungan Bonea Kel.Benteng Utara Kecamatan Benteng, Kepulauan Selayar, hari ini Rabu 09/5.
Mereka diamankan karena diduga kuat telah mengkonsumsi minuman Oplosan bersama-sama. Unit Patmor yang dipimpin Kanit Dalmas Sat Sabhara Aipda Andi Bustan, di lokasi juga mengamankan sedikitnya 8 botol alkohol Murni 70 %. Para remaja tersebut kemudian dibawa petugas ke penjagaan Mapolres Kepulauan Selayar dan dilakukan Interogasi.
Kanit Dalmas Aipda Bustan menjelaskan bahwa setelah tiba di Mapolres dan dilakukan Interogasi, mereka kemudian mengakui bahwa benar telah mengkonsumsi minuman oplosan yang mereka racik sendiri (oplos), dengan mencampur Alkohol Murni dengan Minuman(Kratingdaeng) dan obat batuk Komix. Mereka meminumnya dan mengakibatkan mereka Mabuk.
Kasat Sabhara Polres Kepulauan Selayar AKP. Abdullah mengatakan bahwa kepada para remaja tersebut telah diberikan pengarahan.
” Kami berikan arahan dan pembinaan, selanjutnya mereka membuat surat pernyataan untuk tidak lagi mengulangi perbuatannya. Selain itu, setiap hari agar melaksakan wajib lapor di penjagaan Polres Kepulauan Selayar sebagai bentuk pembinaan sekaligus pengawasan melekat”.
Sehubungan dengan hal ini, Psikiater FK Universitas Padjadjaran (Unpad), Teddy Hidayat sebagaiman dikutip dari Antara News Edisi 10/4 mengatakan, menenggak minuman keras oplosan dapat menyebabkan kerusakan mungsi syaraf secara irreversibel atau tidak bisa dikembalikan seperti semula.
“Artinya, misal dia sudah minum oplosan, buta, maka akan buta permanen selama hidup. Kalau dia kenanya di otak, yah tidak akan berfungsi salah satu syaraf di otak. Kalau keracunannya lebih hebat, yah meninggal,” ujar Teddy.
Menurut Teddy, biasanya alkohol yang terkandung dalam minuman keras berjenis etanol. Etanol ini biasa digunakan dalam campuran minuman beralkohol murni. Metanol ini lah yang dapat menyebabkan kerusakan fungsi syaraf apabila dikonsumsi dan masuk ke dalam tubuh manusia.
Teddy menjelaskan, nekatnya masyarakat menenggak minuman keras oplosan didasarkan pada beberapa faktor yang ia sebut sebagai `Perilaku Beresiko`.
Perilaku berisiko ini sebetulnya sudah diketahui masyarakat bahwa meminum miras oplosan tentu sangat berbahaya bagi kesehatannya.Namun karena perilaku berisiko ini, mereka seolah menginginkan sebuah pengakuan atau mencari sensasi atas dirinya, tanpa memedulikan nyawa.
****
As