Selayarnews-Pemuda asal Selayar, Muhammad Ilham kembali menerbitkan buku puisi yang berjudul “Kau Tidak Melukai Ku, Aku Memilih Menderita”.
Buku yang berisi puisi perjalanan dan pengalaman pribadi itu ditulis dari hasil pengamatan lingkungan sekitar dan proses perjalananan hidupnya.
“Saya menulis puisi ini berdasarkan pengamatan terhadap lingkungan hidup dan bagaimana proses hidup berjalan sampai sejauh ini”, ungkapnya saat dihubungi, Senin (9/10).
Buku kedua setelah “Makam untuk Segala Rindu”, itu memuat 100 puisi yang terbagi atas 8 bagian.
Pria yang berprofesi sebagai Penulis, Jurnalis sekaligus Freelance Graphic Designer itu mengaku buku puisinya bersandar pada prinsip tokoh psikoanalisa, Jaques Lacan bahwa dalam setiap bentuk kebaikan, selalu terdapat penderitaan.
Adapun setiap puisi yang ditulisnya tak terlepas dari kehidupan pribadi dan perjumpaannya dengan banyak orang serta berbagai pengalaman hidup orang lain.
“Saya juga bersandar pada Jaques Lacan, salah seorang tokoh psikoanalisa asal Prancis yang selalu berusaha memberitahu bahwa di dalam setiap bentuk kebaikan selalu ada penderitaan disana”, pungkasnya
Pemuda berusia 26 tahun itu berharap kehadiran buku keduanya dapat membuat para pembaca mengerti rasa sakit yang hadir dari diri sendiri dan berhenti menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi.
“semoga dengan hadirnya buku ini, setiap orang atau pembaca bisa mengerti dan tahu kalau rasa sakit itu hadir dari diri kita sendiri bukan dari orang lain. Jadi tetap berjalan dan berhenti menghakimi orang lain dan menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi”, ucapnya.
Rezki Awalyah, salah seorang Jurnalis Selayarnews mengatakan jika Salah satu bagian antologi puisi yang berbunyi “ Kesadaran Seperti Mimpi. Setiap hari kita tak pernah berhenti menjawab tanda tanya.” Merupakan bagian bait puisi yang sangat Apik.
Baginya, bait puisi tersebut tak melulu soal cinta erotisme, melainkan memiliki nilai-nilai misterius yang merangkum pengalaman batin dan raganya saat berjalan diatas takdir Tuhan yang penuh tanda tanya tersebut.
Andre Suardi. P, Redaktur SelayarNews mengaku bangga bisa melihat Adik-Adiknya terus berkarya dan melahirkan Antologi Puisi, ia berharap Kehadiran buku antologi Puisi dengan format yang unik ini diharapkan bisa ikut mewarnai dinamika dunia sastra di Kepulauan Selayar.
“Setelah saya baca dan telah bait per bait puisi karya Ilham, dengan tegas saya katakan jika Penulis Masa depan Indonesia Asal Kepulauan Selayar Telah lahir.”pungkas Andre. (Rr)