Selayarnews.com – Insiden meninggalnya seorang gadis SMA Kelas 3 di Kepulauan Selayar, Lindamayanti alias Linda (17) menuai teka teki.
Pasalnya, berdasarkan data yang dihimpun oleh Selayarnews.com, korban sebelumnya sempat melakukan Video Call dengan kekasih pujaan hatinya yang berada di Kalimantan.
Olehnya itu, pihak Polres Kepulauan Selayar tidak tinggal diam dengan melakukan penyelidikan guna mengungkap motif sehingga korban melakukan dugaan bunuh diri.
“Untuk motif alasan mengapa yang bersangkutan diduga bunuh diri Polres Kepulauan Selayar masih melakukan penyelidikan,” Ujar Kasat Reskrim Iptu Arham Gusdiar saat dikonfirmasi Selayarnews.com.
Sejauh ini, lanjut dia, penyidik Polres Kepulauan Selayar telah melakukan olah TKP terhadap kejadian yang menimpa gadis SMA itu dengan mendatangi korban di RSUD KH. Hayyung dan menyita beberapa alat bukti untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
“Kita sudah mendatangi Korban di RSUD KH. Hayyung dan menyita alat bukti seperti 1 buah Handphone milik korban, serta 1 tali yang diduga digunakan korban untuk gantung diri untuk kepentingan penyelidikan,” ungkapnya.
Sebelumnya diketahui, korban ditemukan oleh rekan serumahnya dalam keadaan tidak bernyawa di kamar Kontrakan Desa Lembang Mate’ne Kecamatan Pasilambena di Jalan Kenari Benteng Selayar, tepatnya di belakang Hotel Berlian, sekira pukul 12. 00 Wita pada hari Senin 10 September 2018.
Korban diduga bunuh diri dengan menggunakan tali nylon warna biru didalam kamarnya. Dugaan tersebut diperkuat dengan adanya keterangan dari kedua saksi yang berada dilokasi kejadian, yakni Ahriani (18) dan Ranting (17).
Dimana, sebelumnya pada pukul 07.00 wita korban menyampaikan kepada teman tinggalnya, Ahriani (18) bahwa Ia tidak bisa ke sekolah dan agar dimintaizinkan di Sekolahnya.
Kemudian Saksi (Ahriani) langsung ke sekolah. Sekitar pukul 10.00 wita, ia pulang ke rumah dan mendengar korban menangis di dalam kamar bagian atas. Tak lama berselang kemudian korban lalu turun ke kamar bagian bawah dalam keadaan menangis.
Setelah itu saksi Ranting (17) ditelpon oleh pacarnya agar melihat korban di kamarnya karena diduga mau bunuh diri.
Lalu saksi (Ranting) membuka kamar yang terkunci dan mendapati korban tergantung dengan tali berwarna biru seukuran kelingking dengan dan mendapati tubuh korban dalam keadaan lemas.
Selanjutnya kedua saksi memotong tali menggunakan pisau dan menurunkan tubuh korban dan membaringkan serta melepas tali tersebut serta memberi nafas buatan dan kemudian mencari ambulans lalu membawa korban ke UGD RSU KH. Hayyung Selayar sekitar.
“Jadi kami buka paksa kamar yang terkunci dari dalam, setelah terbuka korban sudah meninggal, tapi sebelum meninggal korban sempat video call dengan pacarnya” ujar Ahriani.
*****
Harlin