Selayarnews-Pemerintah Desa Barugaia Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki program inovasi baru dalam bidang Agribisnis, dengan mengembangkan penyulingan Minyak Serai Wangi.
Hal tersebut terungkap saat Kapolsek Polebunging yang baru Iptu Rahmat Saleh, S.Sos melakukan peninjauan ke Lokasi Ketel Penyulingan minyak serai wangi di Desa Barugaiya, hari ini Kamis (14/12) siang.
Kepala Desa Barugaiya Muhammad Yusri yang menerima langsung kedatangan Kapolsek mengungkapkan bahwa Penyulingan Minyak Serai Wangi tersebut mulai operasi sejak kemarin, Rabu (13/12) setelah bahan baku tersedia.
“ Ketel penyulingan minyak serai di Desa Barugaia baru dijalankan sejak hari Rabu tanggal 13 Desember 2023 setelah kami, melakukan panen serai yang telah ditanam selama 7 bulan yang lalu di Sekitar area penyulingan” kata Muh. Yusri.
Yusri menambahkan, selaku Kepala Desa Barugaiya ia melihat bahwa Minyak sereh wangi merupakan salah satu komoditas yang saat ini memiliki pasar yang cukup menjanjikan karena banyak permintaan pasar, dimana minyak sereh wangi ini dijadikan bahan dasar sabun, obat anti nyamuk, dan pestisida .
Dalam operasionalnya, Ketel penyulingan Minyak Sereh Wangi ini dikelola langsung Oleh Muhammad Yusri dengan memberdayakan Masyarakat sekitar sebagai penyuplai bahan baku. Dimana masyarakat menanam sereh wangi di sekitar area Lokasi.
“ bilamana usaha ini berkembang, otomatis saya memerlukan bahan baku dari beberapa petani hal ini nantinya masyarakat Desa Barugaia maupun dari Desa lain bisa menanam sereh wangi mendukung kebutuhan industri penyulingan sereh wangi di Desa Barugaia ini” tambahnya.
Pengembangan pengolahan minyak sereh wangi merupakan salah satu terobosan Kepala Desa Barugaiya yang menurutnya sangat strategis dalam memacu pertumbuhan perekonomian daerah, selain dapat meningkatkan kesempatan kerja, juga meningkatkan nilai tambah dan daya saing, serta pendapatan petani tanaman penghasil minyak atsiri.
“ Agenda saya kedepan tahun 2024 mendatang dalam pengembangan minyak sereh wangi ini saya akan serahkan untuk di kelola Bumdes Desa Barugaia untuk produksi beberapa produk hingga pemasaran dan yang paling utama bisa menyerap tenaga kerja di Desa barugaia khususnya.” tutup Yusri.
Atas Inovasi Penyulingan Minyak Sereh Wangi ini, Kapolsek Polebunging Iptu Rahmat Saleh memberikan apresiasinya. Ia berharap apa yang dilakukan Kepala Desa Barugaiya dapat dicontoh Kepala Desa lain dalam hal pemberdayaan dan peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat.

“ pengembangan industri masyarakat pedesaan dalam hal ini penyulingan sereh wangi di Desa Barugaia sudah menyerap beberapa tenaga kerja walaupun masih terbatas, tapi jika dikelola secara serius tentunya usaha ini dapat berkembang dan menjadi inovasi dalam memajukan ekonomi masyarakat Desa Barugaiya. Hal-hal seperti ini yang seharusnya menjadi contoh bagi Pemerintah Desa lain, khususnya dalam pemanfaatan DAU Desa, agar program pemberdayaan menjadi riil dan tepat sasaran” harap Kapolsek.
Dikutip dari laman resmi Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI disebutkan bahwa Pengembangan serai wangi di Indonesia hampir terdapat diseluruh Provinsi, mengingat serai wangi merupakan tanaman yang mudah dibudidayakan dan tidak menuntut perlakuan khusus, sehingga bagi pekebun sangat mudah membudidayakannya. Komoditas serai wangi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang cukup digemari saat ini. Minyak serai wangi Indonesia dikenal dengan nama Java Citronella Oil.
Adapun sentra pengembangan serai wangi terdapat di Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Aceh, Jambi, Sumatera Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kep. Bangka Belitung, Bali, NTB dan NTT.
Manfaat minyak serai wangi sangat beragam antara lain sebagai bahan baku industri sabun, parfum, kosmetik, antiseptik, aromaterapi, dan sebagai bahan aktif pestisida nabati.
“Saat ini Indonesia merupakan pemasok minyak serai wangi kedua setelah RRC. Konsumsi minyak serai wangi dunia mencapai 2.000-2.500 ton per tahun sedangkan RRC memasok 600-800 ton per tahun sehingga masih terbuka peluang untuk Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pasar dunia tersebut,” kata Kasdi Subagyono Direktur Jenderal Perkebunan.
Menurut Kasdi, Dengan perkembangan teknologi, minyak serai wangi dapat juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioaditif bahan bakar minyak (BBM). Tak hanya itu, tanaman serai wangi juga dapat dimanfaatkan sebagai tanaman konservasi pada lahan kritis, baik untuk penghijauan pada lahan-lahan yang terkena erosi maupun reklamasi pada lahan bekas tambang dan lahan gambut. Salah satu contoh, Lanjut Kasdi, di provinsi Sumatera Barat, minyak serai wangi telah dikembangkan secara home industri berupa pembersih lantai, sabun untuk mandi dan cuci tangan bahkan minyak oles. Selain di provinsi Sumatera Barat, beberapa provinsi lainnya seperti Sumatera Selatan dan Lampung juga banyak mengembangkan home industri serai wangi ini berupa sabun cuci tangan, sabun mandi, dan minyak telon serta kebutuhan rumah tangga lainnya.
Saat ini perusahaan besar banyak menggunakan minyak serai wangi sebagai bahan baku industri rumah tangga seperti sabun atau produk lain.
Dengan melihat peran komoditas serai wangi dan hasil olahannya yang telah memberikan kontribusi bagi negara dan petani/pekebun khususnya, tentunya harus didukung dalam suatu perencanaan yang menyeluruh, terpadu dan sinergis baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang, dengan melibatkan seluruh stakeholder yang terkait dengan sistem dan usaha serai wangi.
Selain itu perlu didukung oleh kemampuan SDM yang menguasai dan mampu menerapkan teknologi spesifik lokasi tersebut serta mampu mengorganisir diri dalam kelembagaan yang kuat atau koperasi petani, yang menekankan pada penumbuhan kemitraan antara petani produsen dengan pabrik pengolahan. (FH/Red)