Selayarnews.com – Teknologi Konverter KIT BBM Ke BBG resmi di perkenalkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kepulauan Selayar Ir.Makkawaru. Pengenalan Teknologi Konverter KIT BBM ke BBG dihadapan para nelayan tradisonal kepulauan Selayar masih merupakan rangkaian Peringatan HUT RI ke 72.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kepulauan Selayar Ir.Makkawaru dalam sambutannya menyampaikan bahwa teknologi Konverter KIT BBM Ke BBG merupakan soluasi permasalah yang dihadapi nelayan tradisional dan merupakan amanat Presiden Republik Indonesia berdasarkan KEPPRES No 126 Tahun 2016 tentang penyediaan, pendistribusian, penetapan penggunaan LPG bagi nelayan tradisional.
“Nelayan tradisional kita sering diperhadapkan masalah kelangkaan dan mahalnya harga BBM yang akhirnya bermuara pada rendahnya pendapatan bersih nelayan setelah dikurangi dengan biaya operasional termasuk BBM, Selain itu Nelayan termasuk penyumbang Gas Karbon ke alam melalui gas buangan dari motor penggerak kapal tangkap sehingga BBM dianggap tidak ramah lingkungan. Olehnya itu Teknologi Konverter KIT BBM ke BBG ini merupakan sulosi konkrit atas permasalah yang dihadapi nelayan saat ini” ungkap Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Ir.Makkawaru.
“Untuk mengimplementasikan Perpres no 126 dan mengatasi permasalahan yang dihadapi nelayan dan masyarakat pesisir maka saat ini pemerintah telah melaksanakan pengumpulan data nelayan tradisional untuk beralih dari BBM Ke BBG. Untuk Kabupaten Kepulauan Selayar kita targetkan 3000 nelayan untuk beralih menggunakan Teknologi ini” Tambah Ir.Makkawaru.
Sementara itu Founder Eco Natural Ziaul Haq Nawawi berharap agar teknologi konverter KIT BBM ke BBG ini bisa memberikan multiplayer effect kepada masyarakan pesisir dan nelayan tradisional serta mendukung usaha pariwisata yang ada dikepulauan Selayar.
“Teknologi ini bisa diterapkan untuk mesing katinting mesin diesel pembangkit listrik dan mesin untuk speedboat sehingga daerah daerah yang belum memiliki pembangkit listrik bisa beralih menggunakan teknologi ini. Mahalnya harga BBM serta borosnya penggunaan BBM oleh mesin yang digunakan nelayan selama ini menjadi permasalahan sehingga cost operasional sangat tinggi dan itu sangat merugikan nelayan. Nah, dengan teknologi ini nelayan bisa berhemat. perbandingannya 10 Liter BBM setara dengan 3 KG gas LPG dalam operasionalnya” Papar Ziaul Haq.
“Untuk Pariwisata teknologi ini bisa digunakan untuk kapal kapal speed boat maupun kapal pengangkut wisatawan sehingga cost operasional bisa kita tekan. Jadi multiplayer effect dari teknologi ini sangatlah besar. Semoga kedepan kita bisa beralih dari BBM ke BBG” Kunci Cawi’ sapaan Akrab Ziaul Haq.
****
DA