Selayarnews – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar mengecek kesiapan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman cuaca ekstrem memasuki akhir Tahun 2022.
Hal tersebut tercermin dalam Pelaksanaan Apel gelar pasukan kesiapsiagaan penanganan bencana alam dan pengecekan peralatan SAR, yang berlangsung di Pelataran Pelabuhan Rauf Rahman Benteng, Jumat (18/11/2022).
Dalam pelaksanaannya Wakil Bupati Kepulauan Selayar H. Saiful Arif, SH bertindak sebagai pembina Apel, dengan personil Apel terdiri dari pasukan Kodim 1415, Polres, Satpol PP, Syahbandar, Basarnas, Tagana, BPBD, Dishub, Dinkes dan beberapa unsur terkait lainnya.
Hadir pula dalam kegiatan ini Dandim 1415 Selayar, Kapolres, Kepala Basarnas, Kepala BNPB dan beberapa pejabat lainnya.
Apel gelar pasukan kesiapsiagaan penanganan bencana alam ini dilaksanakan dalam rangka mengantisipasi ancaman bencana alam Hydrometeorology dan cuaca ekstrem di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Dalam amanatnya H. Saiful Arif mengatakan apel gelar pasukan kesiapsiagaan kebencanaan digelar serentak diseluruh jajaran yang bertujuan untuk memastikan kesiapsiagaan personel dan seluruh peralatan pengamanan, solidaritas para pemangku kepentingan yang dilibatkan sehingga, sehingga menumbuhkan rasa tenang dan rasa aman, bagi masyarakat dalam menghadapi bencana.
” apel ini bukan seremoni saja, tetapi bentuk kesiapan kita baik dari segi SDM dan Peralatan, serta kebersamaan untuk menghadapi segala potensi ancaman cuaca ekstrem di Kabupaten Kepulauan Selayar” kata Saiful Arif.
Sebagaimana penyampaian terkait informasi prediksi BMKG Wilayah IV Makassar, yang menyebutkan bahwa perubahan musim dari musim kemarau ke musim penghujan di Sulsel dimulai awal Oktober 2022 dan akan berakhir pada Bulan April 2023.
Kondisi ini dapat berpotensi mengakibatkan bencana alam bydrometeorology, yaitu bencana alam yang diakibatkan aktivitas cuaca, seperti banjir, angin puting beliung dan tanah longsor serta bencana alam lainnya.
“Potensi bahaya dan ancaman bencana yang semakin komplek ini tidak terlepas dari dampak perubahan iklim dan ulah manusia sendiri. Penanganan bencana yang selalu dinamis dan berdinamika membutuhkan kerja sama yang luas dan sinergitas antara seluruh unsur baik polri, tni, bpbd, basarnas dan instansi terkait, masyarakat dan unsur pendukung lainnya,” kata tambahnya.
Menyikapi hal tersebut, lanjut Saiful Arif, Kabupaten Kepulauan Selayar yang geografis wilayahnya dikelilingi oleh lautan sangat rawan bencana.
Dalam menghadapi bencana dibutuhkan sikap, pemikiran dan perilaku tanggap, tangguh sehingga proses internalisasi dan pengetahuan sehingga diharapkan timbulnya kesadaran tidak hanya pada sikap, tetapi juga pada pemikiran dan perilaku sadar bencana.
“Apel kesiapsiagaan ini menjadi elemen penting sebagai bentuk tangguh dalam menghadapi potensi bencana,” ucapnya.
Dalam apel kesiapsiagaan kebencanaan tersebut, selain pemeriksaan pasukan, Wakil Bupati bersama forkopimda juga melaksanakan pemeriksaan peralatan termasuk kendaraan dan armada SAR lainnya. (IM/Hms/Red)