Selayarnews.com – Permasalahan sampah sudah cukup meresahkan. Saat ini, Indonesia merupakan Negara penyumbang sampah plastik ke laut terbanyak kedua di dunia setelah Tiongkok. Kondisi ini juga berdampak buruk bagi program pemerintah pusat yang saat ini sedang gencar mempromosikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata.
Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai Salah satu kabupaten yang wilayah geografisnya didominasi perairan ikut terkena dampak dari permasalahan sampah ini. Setiap tahunnya, kabupaten ini mendapat kiriman sampah yang tidak sedikit dan hampir menyelimuti sepanjang bibir pantai yang ada di Selayar.
Dalam rangka hari peduli sampah nasional yang diperingati setiap tanggal 21 Februari, Balai Taman Nasional Taka Bonerate memprakarsai aksi bersih pantai yang dipusatkan di Kampung Penyu yang berlokasi di Dusun Tulang Desa Barugayya Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar, hari ini Selasa 21/2/2017.
Untuk mensukseskan kegiatan ini, Balai Taman Nasional Taka Bonerate melibatkan sekitar 200an relawan berasal dari berbagai institusi serta komunitas yang ada Di Selayar. Adapun instansi yang terlibat dalam kegiatan ini diantaranya Balai Taman Nasional Taka Bonerate, Personil TNI dari Kodim 1415, Polres Kepulauan Selayar, Kantor pelayanan perbendaharaan negara (KPPN), Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP), Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Dinas Pariwisata, Sekretariat KPU Kep. Selayar, Bank Pesisir Tanadoang (BPR), Siswa pecinta Alam (Sispala) MAN Bontoharu, Komunitas yang ada di Selayar seperti Pis.com, The Goner, Masyarakat Peduli Selayar, WCS Selayar serta Masyarakat Bontomanai.
Ir. Jusman, Kepala Balai Taman Nasional Taka Bonerate ketika ditemui redaksi Selayarnews.com dilokasi kegiatan mengatakan “ ini menunjukkan kebersamaan yang tinggi dari semua unsur yang ada diselayar baik dari instansi vertikal maupun SKPD. Semua yang menyatakan komitmen hadir dikampung penyu saat ini, tidak ada yang ingkar janji. Saya fikir itu yang harus kita pelihara yang kedepan Selayar lebih bersih bahkan jika perlu bersih bersih ini bisa menjadi bagian dari budaya kita”, tutur Ir. Jusman.
Ir. Jusman juga mengharapkan masyarakat juga perlu membiasakan untuk memilah milah sampah organik dan anorganik sebelum membuang Sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ir. Nur Kamar, MM juga mengatakan “ Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar saat ini sedang menggalakkan Wisata Bahari. Kendala kita saat ini adalah setiap tahunnya Selayar mendapat kiriman sampah dari luar yang dibawa oleh ombak. Kondisi geografis kita memang memungkinkan sampah dari luar itu terdampar disepanjang pantai kita. Ini menjadi tantangan Pemerintah Daerah, jika sampah sampah ini tidak kita tangani sepanjang tahun maka kondisi garis pantai kita akan selalu tercemar dengan sampah. Penanganan masalah sampah ini tidak bisa sendiri sendiri, tetapi semua diharapkan terintegrasi baik itu Pemkab Kepulauan Selayar maupun instansi vertikal, TNI, Polri, LSM dan masyarakat. Sampah kiriman ini hanya beberapa bulan terjadi yaitu di bulan Januari dan Februari. Kegiatan kegiatan seperti ini yang perlu kita lakukan. Berbagai macam cara telah di lakukan seperti pemasangan jaring untuk memproteksi masuknya sampah ke pinggir pantai namun tidak efektif ’, ungkap Ir, Nur Kamar, MM.
Kegiatan dimulai pukul 07.00 Wita pagi tadi dam berakhir sekitar pukul 11.00 Wita dengan memanfaatkan bantuan alat berat seperti loader yang merupakan bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Kepulauan Selayar.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kampung Penyu merupakan kawasan konservasi pelestarian penyu yang merupakan hewan yang dilindungi. Akibat dari badai yang terjadi pada musim barat beberapa pekan yang lalu, Kampung Penyu luluh lantak dan mengakibat salah satu demplot penetasan penyu yang terbuat dari besi ikut ambruk. Belum lagi abrasi pantai yang mengakibatkan 2 demplot sampai saat ini juga ikut terancam terkikis oleh ombak. Banyaknya sampah plastik yang bertebaran disepanjang pantai juga dikhawatirkan akan mengganggu ekosistem perkembang biakan penyu untuk bertelur sehingga diperlukan adanya pembersihan area mengingat disaat seperti ini merupakan musim penyu untuk bertelur.
Dari pengamatan Selayarnews.com di lokasi kegiatan, masih tersisa sebagian kawasan sebelah selatan yang belum tersentuh. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat dilanjutkan untuk menyelesaikan beberapa area sebelah selatan di kawasan kampung Penyu ini agar terbebas dari sampah yang menggunung.
Dikarenakan Kampung Penyu ini merupakan Kawasan konservasi dan pembiakan penyu yang diprakarsai dan dikelola oleh masyarakat, diharapkan bantuan dari semua pihak untuk dapat menyalurkan donasi untuk pelestarian penyu. Donasi dapat berbentuk apa saja, misalnya karung, tempat sampah, semen, dan yang lainnya sehingga diharapkan kawasan ini dapat tetap ada dan dikembangkan. Donasi berbentuk pendanaan dapat pula disalurkan melalui rekening BRI Atas Nama Kerukunan Pemuda Pelindung Penyu Nomor Rekening 4892-01-005677-53-8.
Permasalahan sampah tidak bisa dianggap enteng. Sampah bisa menimbulkan bencana, seperti yang terjadi dalam tragedi lonsornya sampah di Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat pada tanggal 21 Februari 2005 silam. Tragedi ini yang memicu dicanangkannya Hari Peduli Sampah Nasional yang diperingati setiap tahun. (Ruslank)