Selayarnews – Tanggul jebol di Dusun Tadu, Desa Lembang Matene, Kecamatan Pasilambena, Kepulauan Selayar menyebabkan naiknya pasang air laut di kawasan pemukiman warga.
Camat Pasilambena, Patta B Praja mengatakan naiknya pasang air laut ke pemukiman warga disebabkan karena penurunan permukaan bibir pantai pasca gempa yang terjadi pada Desember 2021 lalu.
“Sudah terjadi selama tiga hari, termasuk hari ini. Ada sekitar 30 unit rumah yang kolong rumahnya tergenang banjir pasang air laut, karena sudah masuk musim tenggara,” kata Patta melalui saluran telepon, Sabtu (21/5).
Patta menambahkan, pihak desa akan melalukan langkah antisipasi apabila genangan banjir di pemukiman warga belum redam.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Selayar Andi Baharuddin mengatakan Kecamatan Pasilambena sebagai salah satu wilayah yang terkena dampak gempa berkekuatan 7,4 SR menyebabkan turunnya wilayah daratan hingga 1,3 meter.
“Di pesisir Desa Lembang Matene terjadi penurunan wilayah daratan hingga 1,3 meter pasca gempa, olehnya itu ketika air pasang apalagi angin tenggara maka air akan naik sampai ke kolong rumah warga,” bebernya.
Lanjut Baharuddin, saat ini Pemerintah Daerah Kepulauan Selayar sedang menunggu hasil kajian survey dari Balai Pompengangan yang datang ke wilayah terdampak, yakni Pasilambena dan Pasimarannu pada Bulan Maret silam.
“Setelah ada hasil kajian dari mereka baru bisa berbuat apa yang mesti dilakukan karena harus melalui perencanaan yang matang,” pungkasnya. (AJ)