Selayarnews.com – Kegiatan belajar mengajar di SDI Ujung I Desa Bonto Jati, Kecamatan Pasimasunggu Timur, terganggu setelah gerbang sekolah disegel. Penyegelan sudah dilakukan sejak kunjungan kerja Bupati Kepulauan Selayar di Kecamatan Pasimasunggu Timur. Saat Kunker Bupati tersebut, Kepala Desa Bonto Jati memediasi untuk mempertemukan ahli waris dengan bupati, sayangnya ahli waris tidak kunjung datang.
Akibat penyegelan tersebut, Senin (18/07) pagi, ratusan orang tua murid yang hendak mengantarkan anaknya ke sekolah tidak bisa masuk. Ratusan murid dan orang tua murid terpaksa menunggu di depan gerbang sekolah.
Kepala Sekolah SDI Ujung I Andi Bustaman AR, menyesalkan aksi penyegelan yang dilakukan Sukriadi dan Zainal, warga yang mengaku ahli waris lahan tersebut. “Proses  Kegiatan belajar mengajar sempat terhenti karena pintu pagar sekolah di gembok oleh ahli waris, untuk sementara kami menggunakan perumahan sekolah dan gedung pabrik es jadi ruangan belajar.” ucapnya, Kamis (21/07). Andi Bustaman berharap, sengketa lahan tidak berkepanjangan dan segera diselesaikan.
Menurut Kepala Desa Bonto Jati Abdul Hamid, bulan lalu bersama, kepala sekolah, Ketua Komite, Kepala Dusun, Tokoh Masyarakat dan ahli waris sudah melakukan rapat untuk mencarikan solusi karena kejadian serupa sudah pernah terjadi tahun 2007 yang lalu. Dalam hasil rapat terakhir disepakati Kepala Desa akan membeli lahan tersebut dengan harga 50 ribu permeter, namun pembelian kemudian dibatalkan karena pihak li waris juga meminta ganti rugi.
“Pembelian kami batalkan karena ahli waris juga meminta ganti rugi mulai dari dibangunnya sekolah sampai sekarang alasannya karena lokasi tersebut termasuk lahan produktif.” tambahnya kepada Selayarnews.com. (am)
                Â
        Â