Selayarnews.com – Kalau Motivasi maju calon legislatif untuk memperjuangkan kepentingan orang banyak, sepertinya itu sudah lumrah. Semua yang nyaleg tentu punya berniat yang sama.
Demikian disampaikan oleh Suharlim yang juga turut meramaikan bursa calon Legislatif 2019 daerah Pemilihan 3 (Kecamatan Pasilambena – Pasimarannu) melalui Partai Gerakan Indonesia Raya.
Terlepas daripada niat itu, mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam cabang Makassar ini mengaku termotivasi untuk nyaleg lantaran ingin membantah mitos bahwa bahwa anak muda harus punya modal besar (materi) baru bisa ikut nyaleg.
“Saya ingin mematahkan alasan itu bahwa anak muda yang hanya bermodalkan semangat pantang menyerah, ide dan gagasan ternyata juga bisa berkompetisi dengan yang lain bahkan dengan mereka yang sudah pernah duduk di DPRD,” ujar Suharlim saat dikonfirmasi melalui via Whatshapnya, Sabtu 21 Juli 2018.
Selain itu, pihaknya ingin menyampaikan bahwa generasi muda harus melek politik, tidak boleh apatis apalagi hanya menjadi penonton. Karena perjuangan kita belum selesai di jalanan sehingga kita harus masuk di ruang – ruang formal.
“Intinya anak muda tidak bisa sekedar menjadi penonton. Kita harus terlibat dalam politik untuk menyiapkan masa depan negeri ini”
Meskipun baru pertama kali terjun di dunia politik, Alumni Universitas Pejuang Republik Indonesia ini menambahkan tidak menyurutkan semangat dan keyakinannya untuk memperebutkan kursi di parlemen.
“Ini memang baru kali pertama saya masuk di panggung politik dan langsung nyaleg, saya kira ini menjadi alasan saya sebagai pemula untuk bergerak terus meyakinkan hati pemilih,” tutut pria kelahiran Pulo Madu ini.
Dengan demikian, pihaknya berharap para caleg harus mampu memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat, tidak hanya berharap dukungan suara saja tapi paling tidak mampu menjaga tatanan sosial khususnya di Kepulauan Selayar.
“Jadi Caleg itu berat karena tidak sekedar mencari suara tapi paling tidak mampu memberikan pendidikan politik yang baik untuk masyarakat dengan tidak mengedepankan praktik money politic,” pungkasnya.