Selayarnews.com – Sabut kelapa pada sebagian masyarakat biasanya dimanfaatkan sebagai bahan pembuat sapu dan keset. Bagi sebagian yang lain, sabut kelapa bahkan hanya menjadi limbah yang dibuang. Namun, di tangan seorang pemuda fasilitator pendamping desa, sabut kelapa diolah menjadi bahan industri yang bernilai ekonomi tinggi.
Adalah Andi Afdal Matalli bersama pemerintah Desa dampingannya Desa Kayu Bauk yang menggagas pemanfaatan sabut kelapa menjadi bahan pengganti kapas untuk bantal. Pemerintah Desa Kayu Bauk berinisiatif mengadakan pelatihan pembuatan bantal filing dari sabut Kelapa, memanfaatkan sabut kelapa sebagai bahan pembuat bantal karena di wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar cukup melimpah sabut tersebut dan belum dimanfaatkan secara optimal.
Menurut Afdal Matalli, proses pembuatan bantal berbahan sabut kelapa sangat sederhana dan bahan sabut kelapa sama sekali tidak bernilai ekonomis diselayar, dengan adanya pelatihan ini diharapkan bisa meningkatkan produktifitas UMKM dan bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat selayar, saya berharap program ini dapat diikuti oleh Desa Desa lain yang ada dikepulauan selayar” ujar Fasilitator pendamping Desa ini, Rabu (21/09)
Sejauh ini, warga Desa Kayu Bauk Kecamatan Bontomatene terutama ibu-ibu rumah tangga menyambut baik kegiatan ini. Mereka berharap program akan terus berlanjut dan lebih produktif. Andi Juliana, seorang ibu rumah tangga yang merupakan peserta pelatihan ini, mengaku gembira dan sangat terbantu dengan kegiatan ini. Masyarakat Desa Kayu Bauk terlihat antusias dalam mengembangkan program pembuatan bantal berbahan sabut kelapa.
Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di Baruga Kasih Sayang Dusun Rakra diikuti 30 orang ibu rumah tangga, kegiatan pelatihan ini sendiri direncanakan akan dilaksanakan selama tiga hari mulai 20 – 23 September 2016. (DA)