Selayarnews.com – Sudah satu minggu Bahan Bakar Minyak (BBM) baik premium, Pertamax, Solar maupun sejenisnya menghilang di pengecer yang biasa ditemui dipinggir jalan maupun di agen agen yang selama ini menjual BBM di Desa Desa maupun di Kecamatan.
Menghilangnya BBM di pengecer sudah terjadi sejak hari sabtu tanggal 15 Desember yang lalu. Masyarakat yang tinggal di desa desa kecamatan Bontomatene, Buki sudah sangat resah dengan kondisi ini.
“Sudah satu minggu bensin menghilang disini pak, kita sudah tidak diberi pasokan dari APMS jadi tidak bisa menjual lagi” Ujar salah seorang penjual bensin eceran yang biasa berjualan dengan Pertamini.
Agus salah seorang tukang ojek juga mengeluhkan menghilangnya BBM dari pengecer,
“Bayangkan pak hanya untuk mengisi Bensin kita harus ke Barugaiya atau ke Benteng membeli Bensin yang jaraknya 45 KM dari sini (Pamatata red) sampai disana harus antri lagi berjam jam baru bisa dilayani” saat diwawancarai Selayarnews.com.
Dari pantauan media selayarnews.com dilapangan mulai dari kecamatan Bontomatene sampai Buki para penjual bensin eceran yang selama ini berjualan tutup semua.
Sementara itu, salah seorang pemilik APMS yang ada di Kota Benteng saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa saat ini stok BBM di APMS banyak hanya saja mereka dilarang menyalurkan ke agen agen yang tidak memiliki izin.
“BBM tidak langka di selayar di semua APMS banyak stok. Tapi kami di suruh oleh PT .PERTAMINA untuk memberi kepengecer yang punya izin dari PEMDA DAN BPH MIGAS. Kami juga sudah sarankan kepada pengecer untuk minta surat dari pemda atau bph migas. Jadi BBM banyak di semua APMS” Ujarnya melalui pesan singkat.
Para nelayan juga mengeluhkan hal ini, bahkan sudah beberapa hari tidak melaut akibat kehabisan BBM,
“Sudah bebera hari ini tidak melaut pak, kita tidak dapat BBM. Ke Benteng juga kita tidak dilayani ketika bawa jerigen”ungkapnya.
*****
DA