Selayarnews.com – Ihwal pemberian gelar adat oleh Dewan Adat Kabupaten Kepulauan Selayar kepada Setya Novanto dan Nurdin Halid terus menuai kontroversi. Ada yang menyatakan mendukung, tapi tidak sedikit pula yang menganggap proses pemberian gelar adat kepada Setya Novanto dan Nurdin Halid Kurang tepat.
Perdebatan yang terus muncul baik melalui media sosial maupun diskusi diskusi tentang rencana pemberian adat kepada dua orang tokoh ini bergulir sejak isu kedatangan orang nomor satu DPR RI ini di Kepulauan Selayar. Sedianya mereka akan diangugerahi gelar adat dalam acara pesta adat di rumah jabatan Bupati Kepulauan Selayar (21/01/2016). Namun Setya Novanto batal berkunjung ke Selayar dan hanya Nurdin Halid bersama rombongan yang datang dan disambut pesta adat di Rumah Jabatan.
Bupati Kepulauan Selayar Muh.Basli Ali mengatakan bahwa tidak ada pemberian gelar adat maupun warga kehormatan dalam kunjungan Nurdin Halid Ke Kabupaten Kepulauan Selayar. Kegiatan Pesta adat di Rumah Jabatan Bupati tadi malam adalah murni hanya menampilkan kekayaan Budaya Selayar.
“Tidak ada pemberian gelar adat maupun warga kehormatan dalam kunjungan pak Nurdin Halid, kita hanya memperlihatkan kekayaan budaya yang kita miliki serta keramah tamahan warga kepulauan Selayar dalam menjamu tamu yang berkunjung” Tutur Basli Ali.
Dalam acara Pesta adat di Rumah Jabatan Bupati Kepulauan Selayar ditampilkan berbagai macam atraksi budaya yang dimiliki oleh selayar termasuk ritual budaya Attojeng.
Nurdin Halid berkunjung ke Kepulauan Selayar dalam rangka membuka acara Musyawarah Daerah Partai Golongan Karya Kabupaten Kepulauan Selayar, dan tadi pagi sudah bertolak ke Bulukumba setalah mengikuti Jalan sehat “JAGO” Partai Golkar.
(DA).