Selayarnews.com – Kondisi koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kepulauan Selayar belum menunjukkan kemajuan yang signifikan, baik dari segi kelembagaan maupun tingkat produktifitas usaha. Hal mendasar yang dihadapi adalah terbatasnya akses koperasi dan UMKM pada sumber daya produktif seperti permodalan, tekhnologi, informasi, dan pasar. Hal ini dikemukakan oleh Bupati Kepulauan Selayar Muh. Basli Ali pada acara Sosialisasi Pergub Nomor 18 Tahun 2016 tentang Koperasi Inti dan Koperasi Unggul, di Rumah Jabatan Bupati, Ahad (20/11/2016).
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemprov Sulsel melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah, dihadiri oleh Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’man, Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal, para Kepala Badan, Dinas, dan Kantor, serta para pelaku UMKM.
“keterbatasan tersedianya dana untuk modal kerja atau investasi menyebabkan koperasi dan UMKM sulit untuk meningkatkan kapasitas usahanya,” kata Basli Ali.
Mengatasi hal tersebut, Basli mengatakan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar serta dinas tekhnis berupaya mengambil langkah-langkah kebijakan yaitu dengan memberdayakan koperasi dan menumbuhkembangkan wirausaha yang baru. Selain itu mengembangkan usaha-usaha lainnya dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang sesuai dengan arah kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar. Hal dimaksud adalah mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berbasis home industri, meningkatkan SDM , mengembangkan infrastruktur dasar, dan mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan untuk mendorong kehidupan yang tertib, demokratis, dan sadar hukum serta mewujudkan pemerintahan yang baik.
Sementara Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’man mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar, pasalnya pada Tahun 2015 lalu, pertumbuhan ekonominya tertinggi di Sulsel.
“berbicara tentang pertumbuhan ekonomi, berarti kita juga berbicara tentang pendapatan perkapita. Alhamdulillah masuk 8 besar,” kata Agus. (FIRMAN)