Selayarnews– Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai program prestisius Pemerintah, terus disosialisasikan secara luas. Untuk mendukung program dengan visi utama Ibu Kota paling berkelanjutan tersebut, Anggota Komisi VI DPR-RI H. Muh. Rapsel Ali melaksanakan sosialisasi dengan tema “BUMN Karya Memberikan Kontribusi Terhadap Pembangunan IKN” di Tinabo Room Rayhan Sguare Hotel Benteng Selayar Sulsel, Kamis, (23/02).
Kegiatan Sosialisasi ini menghadirkan H. Muh. Rapsel Ali sebagai Keynote Speaker, dengan pembicara Hj. Andi Mutmainnah, ST.MT sebagai Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUTR Pemkab Kepulauan Selayar, serta H. Rakhmat Zaenal selaku Pengamat Kebijakan Publik, Sosial dan Pembangunan.
Dalam Sambutan, saat membuka kegiatan Sosialisasi tersebut, H. Muh. Rapsel Ali diwakili Tenaga Ahli Komisi VI DPR-RI Darmawan, menegaskan bahwa pembangunan IKN merupakan kebijakan Pemerintah yang mencerminkan semangat bangsa yang besar. IKN tersebut adalah wujud keberanian, visi yang kuat dan kekuatan bangsa untuk menjadi Negara besar di masa depan.
“Ibu kota negara (IKN) Nusantara adalah milik anak muda bangsa saat ini. Cuma tantangannya adalah apakah kita mampu bersaing dan mempersiapkan SDM yang kita punya untuk ibu kota baru ini. Apa yang mampu kita siapkan untuk pembangunan nnti merupakan peluang besar untuk bersaing dang menunjukkan SDM yang ada. Karena untuk hal-hal yang besar kita butuh langkah yang cukup besar juga” kata Darmawan.
Dengan diikuti ratusan peserta, kegiatan sosialisasi ini juga memperdalam edukasi dan pemahaman peserta tentang IKN, dimana Hj. Andi Mutmainnah sebagai Pemateri pertama memaparkan tentang Konsep pembangunan IKN ini dari Tinjauan Teknis, Desain, Tata Ruang, serta pola pembangunan yang berkelanjutan.
IKN memiliki Visi sebagai Kota Paling berkelanjutan, yang berarti didesain aman, nyaman dan ramah lingkungan. Pembangunan IKN Nusantara sendiri, sudah dimulai pada Juli 2022 dengan ditandai pembukaan lahan.
Proyek IKN akan digarap salah satunya oleh perusahaan raksasa BUMN Karya, PT Waskita Karya, yang menndapat penugasan antara lain proyek pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung pada Kawasan Istana Kepresidenan dengan total nilai kontrak mencapai Rp1,35 Triliun.
Menurutnya, pemindahan IKN dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur bertujuan untuk keseimbangan pembangunan dengan konsep Future Smart Forest City atau ‘kota pintar hijau’ akan menjadikan IKN sebagai simbol baru Indonesia sebagai negara yang kaya sumber daya alam, ramah lingkungan, penggunaan energi hijau, dan tata kota yang modern.
Lebih lanjut sosialisasi ini juga membahas tentang dinamika sosial, kontroversi, legalitas, serta manfaat pembangunan IKN tersebut ditinjau dari aspek ekonomi dan sosio-kultural, yang dipaparkan secara lugas dan disertai dengan dialog interaktif oleh Pemateri kedua H. Rakhmat Zaenal.
“Dengan perpindahan ibukota tersebut, diharapkan anak muda harus siap mengambil peran di masa depan, terkhususnya anak-anak muda kepulauan Selayar. Karena target pembangunan IKN akan menggaet pembangunan dan ekonomi besar-besaran terkhususnya di Indonesia timur” jelas Rakhmat Zaenal. (Rr/Red)