Selayarnews – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XVII Sulawesi Selatan Tahu 2022 sudah memasuki hari akhir. Pertandingan yang dijadwalkan mulai pada 21 hingga 30 Oktober ini banyak mendapat protes dari 24 Kontingen Kabupaten/Kota.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Kontingen Kabupaten Kepulauan Selayar sempat beberapa kali melakukan protes terakit peraturan yang berubah-ubah, kali ini Jonny Hidayah selaku Ketua KONI Kabupaten Kepulauan Selayar kembali mengkritisi terkait update perolehan medali pada perhelatan akbar ini.
Berhasil meraih 16 medali emas untuk sementara, namun hingga pukul 20:30 WITA hari ini belum ada pembaharuan, Jonny Hidayah menilai bahwa panitia pelaksana Porprov XVII Sulsel terkesan lambat.
“Saya lihat ada Media Center online tetapi lambat updatenya. Hitungan manual kita, Selayar sudah ada 16 medali emas tapi yang ada di situs resmi, kita masih stagnan di 12 medali emas,” ucapnya, Jumat (28/10).
Selain Kontingen Kabupaten Kepulauan Selayar, menurutnya ada juga beberapa Kontingen Kabupaten/Kota lainnya yang melayangkan protes karena dalam perhelatan Porprov XVII ini banyak yang menjadi sorotan masyarakat terkait panitia maupun wasit.
Misalnya dengan kurangnya pengamanan disetiap cabor sehingga mengakibatkan adanya insiden premanisme yang diterima oleh para atlet selayar. Juga kericuhan partai final cabor futsal yang mempertemukan tuan rumah Kabupaten Sinjai melawan tim futsal Kota Makassar.
Hal lain dapat dilihat pada video viral gerak lambat cabor panjat tebing antara Kontingen Kabupaten Pangkep melawan Kabupaten Sinjai yang dinilai tuan rumah sengaja dimenangkan oleh wasit.
Begitupun dengan lambatnya update peraihan medali masing-masing kontingen disetiap cabang olahraga.
“Sebaiknya panitia Porprov melalui media Centernya melakukan update perolehan medali setiap saat, terlebih sudah menjelang akhir pelaksanaan Porprov XVII Sulsel,” Harapnya. Bolls