Selayarnews.com – Momentum Peringatan Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2017 yang kerap disingkat dengan sebutan HSP, diisi oleh kemeriahan acara diskusi seputar kesiapan Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel untuk menjadi pilot project pengembangan pariwisata dunia dan kawasan ekonomi khsusus. Acara diskusi yang dikemas dalam bentuk dialog pemuda bertajuk “Selayar untuk dunia” digelar organisasi Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
Rangkaian acara diskusi dihadiri Kepala Seksi ekonomi kreatif berbasis seni budaya, Dinas Kepariwisataan Kepulauan Selayar, Zukhri, S.Sos, Wakil Ketua Komisi Pendidikan dan Kesehatan DPRD Kepulauan Selayar, Awiluddin Sihak, SH.MH, serta Sekretaris Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Zubair Nasir, SE.
Petikan steatmen menarik disampaikan Wakil Ketua Komisi Pendidikan dan Kesehatan DPRD Kepulauan Selayar, Awiluddin Sihak, sosok anggota DPRD asal dari daerah pemilihan tiga yang meliputi kawasan Taman laut Nasional Takabonerate.
Steatmen menarik terungkap dari pernyataan Awiluddin Sihak seputar status keberadaan kawasan Taman Laut Nasional Takabonerate sebagai pusat kegiatan illegal fisihing yang belakangan sangat gencar menjadi bahan perbincangan di sejumlah media jejaring sosial dan bahkan sempat menjading tranding topic.
Beberapa tokoh pemuda bahkan mensinyalir kegiatan illegal fishing bisa tetap berjalan karena adanya dukungan oknum tokoh dan elit, terangnya di hadapan puluhan perwakilan organisasi pemuda yang ikut hadir mengisi kemeriahan acara dialog pemuda berhastag undangan terbuka untuk seluruh pemuda Selayar itu.
Sinyalemen tersebut, tidak ditampik Awiluddin. Dia bahkan bahkan dengan blab-blakan menyebutkan, biasanya memang, kegiatan illegal, bisa berjalan karena ada yang legal di belakangnya”, pungkas pria kelahiran Bonelambere, 6 Mei 1988 tersebut.
Meski begitu, secara pribadi Awil menyatakan sama sekali tidak mendukung praktek kegiatan illegal fishing yang selama ini santer terjadi di daerah pemilihannya. Awil juga tidak membantah, jika kawasan Takabonerate kerap diidentikkan dengan wilayah yang paling banyak bos dan pelaku illegal fishingnya.
Pernyataan kesiapan untuk mendukung program pengembangan pariwisata yang disertai oleh harapan dan keinginan pemerintah bersama segenap komponen masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar untuk menyukseskan kebijakan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Ungkapan ini dilontarkannya sebagai wujud komitmennya untuk ikut memberangus segala bentuk tindak pidana kejahatan illegal fishing tanpa pandang bulu.
Lebih jauh, Awiluddin menandaskan, kebijakan pengembangan pariwisata merupakan topic perbincangan yang tak pernah ada habisnya, Karena bicara pariwisata, tak ubahnya ketika alam berpikir digiring untuk melahirkan ide dan gagasan membangun dunia serta memikirkan bagaimana kesiapan berpartisipasi masyarakat dalam menyambut dan menerima perubahan status Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai pengembangan kawasan ekonomi khusus.
Sebagai closing steatmen Awiluddin menyampaikan apresiasi dan penghargaan terhadap kegiatan dialog pemuda yang diprakarsai oleh segenap komponen tokoh pemuda Kabupaten Kepulauan Selayar.
Dia berharap, acara dialog pemuda bertajuk “Selayar untuk dunia” yang digelar oleh bersama, oleh pengurus DPD KNPI Kepulauan Selayar dengan melibatkan seluruh elemen pemuda Bumi Tanadoang akan menghasilkan rekomendasi dan catatan kecil, untuk kemudian ditindak lanjuti oleh pemerintah kabupaten.
Menutup steatmennya, Awil menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa salut terhadap pra karsa segenap komponen tokoh pemuda Kabupaten Kepulauan Selayar yang telah ikut berperan aktif dalam memikirkan kebijakan pengembangan sektor pariwisata daerah.
*****
(Fadly Syarif)