Selayar – Bencana alam merupakan suatu fenomena yang sama-sama tidak diharapkan kejadiannya. Bencana alam bisa saja terjadi kapan dan dimanapun, baik karena ulah manusia ataupun karena terjadi secara alamiah.
Gempa bumi ialah salah satu contoh bencana alam yang terjadi secara alamiah. Dampak yang ditimbulkan dapat berupa kerusakan, tergantung pada besarnya magnitudo dari gempa itu sendiri.
Seperti halnya yang terjadi baru-baru ini di Sulawesi Barat. Gempa dengan kekuatan 6.2 SR tersebut memaksa masyarakat harus mengungsi karena kehilangan tempat tinggal. Selain itu juga mengakibatkan matinya perekonomian di daerah terdampak
Dengan keadaan yang tersebut tentunya menimbulkan perasaan duka bagi banyak orang. Baik yang mengalami kejadian secara langsung ataupun yang hanya sekedar menyaksikan lewat berita.
Hal inilah yang mendorong berbagai kelompok untuk melakukan upaya penyaluran bantuan dari mereka yang peduli dengan sesamanya kepada mereka yang terdampak oleh bencana di Sulawesi Barat tersebut. Seperti halnya yang dilakukan oleh kelompok yang mengatasnamakan diri “Kolaborasi Kemanusiaan”.
Kelompok tersebut merupakan gabungan dari berbagai komunitas dan ataupun organisasi yang berada di Pulau Jampea Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Kelompok ini terdiri dari Rumah Baca Pulo(RBP), TBM Perahu Kertas Pulau Jampea, IKA SMAN 4 Selayar, OSIS SMKN 4 SELAYAR, OSIS SMPN 7 SELAYAR dan OSIS SMAN 4 SELAYAR.
Mereka yang tergabung dalam kelompok ini terdiri dari kalangan Tenaga Pengajar, Mahasiswa dan juga Siswa dari dua kecamatan di pulau Jampea yaitu Kecamatan Pasimasunggu dan Pasimasunggu Timur.
Kegiatan penggalangan donasi yang dilakukan oleh kelompok Kolaborasi Kemanusiaan tersebut mendapatkan respon yang sangat baik dari warga sekitar.
Masyarakat dapat dengan mudah memberikan bantuannya untuk disalurkan kepada saudara-saudara yang saat ini terdampak di Sulawesi Barat.
Bau Mantang Sapriana sebagai perwakilan kelompok ini mengatakan bahwa penggalangan bantuan tersebut dilakukan selama 2 hari.
“Penggalangan donasi tersebut mendapatkan dana pada hari pertama Rp 9.561.000 dan Rp 4.342.500 pada hari kedua. Total dana yang terkumpul selama penggalangan donasi ialah sebesar Rp 13.903.500,” Ungkapnya, Senin (1/2).
Dari hasil penggalangan donasi tersebut kemudian digunakan untuk membeli berbagai kebutuhan yang saat ini dibutuhkan oleh pengungsi berupa makanan, tenda, tikar, selimut dan lain-lain.
Bau Mantang Sapriana sebagai pegiat literasi dalam komunitas Rumah Baca Pulo turut langsung menyalurkan berbagai kebutuhan tersebut.
“Dalam penyalurannya langsung bekerja sama dengan komunitas To Mandar Institute (TMI) sebagai pemuda lokal di Sulawesi Barat khususnya di Majene, Penyaluran bantuan ini tidak khusus hanya pada satu lokasi saja namun titik lokasi distribusi bantuan dibagi dalam 3 lokasi pengungsian yang ada di Kota Mamuju, Kecamatan Tapalang dan Kecamatan Ulumanda,” Tutupnya.
Bolls
 
                                 
			








 
                                














