Selayarnews– Warga Jln Jend. Ahmad Yani Kelurahan Benteng Selatan Kec. Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki, hari ini Selasa 01/03/2022.
Naas, mayat tersebut ditemukan setelah mulai membusuk dan baunya tercium ke rumah tetangga.Mayat tersebut kemudian diketahui bernama Sukimin yang sudah berusia 70 Tahun.
Ia adalah perantauan asal Lamongan Jawa Timur. Sukimin sebelumnya dikenal oleh rekan-rekannya sesama orang jawa dan tetangga sekitar sebagai Pengumpul Besi Tua.
Awalnya Syarif (tetangga Korban) mencium adanya aroma bau busuk yang diduga adanya orang meninggal dunia. Ia pun mencari tahu asal bau tersebut dan mengarah ke rumah Sukimin.
Setelah tiba di rumah sukimin ia menemukan kondisi pintu rumah dalam keadaan terbuka dan tercium adanya aroma bau busuk. Syarif pun langsung menghubungi pihak Kepolisian yang langsung datang ke Lokasi.
Dari Pantauan Selayarnews, puluhan aparat Kepolisian terjun ke Lokasi. Terpantau terjun Ke Lokasi Kapolres Selayar AKBP. Ujang Darmawan, Kasat Reskrim, Kapolsek Benteng, Tim Inafis dan puluhan petugas lainnya.
Mayat Sukimin pun dievakuasi ke RSU KH. Hayyung. Berdasarkan informasi jenazah akan dimakamkan di TPU Benteng malam ini.
Hingga saat ini belum diketahui penyebab Kematian Korban. Namun berdasarkan keterangan Rowi salah satu kerabat Korban, bahwa Korban pernah bercerita kalau ia menderita penyakit usus turun, infeksi gigi dan sesak nafas.
Masih dari penjelasan Rowi, Sukimin sendiri adalah salah seorang Lansia yang tinggal sendiri. Ia merantau ke Kabupaten Kepulauan Selayar sudah puluhan tahun. Anak Istrinya tetap tinggal di Lamongan Jatim.
“Sudah lama Pak di sini. Anaknya dua tapi dari istri Pertama tinggal di Lamongan. Di sini ia sudah puluhan tahun, menikah sama orang Bulukumba. Namun beberapa tahun lalu istrinya meninggal. Iapun tinggal sebatang kara di gubuknya” Cerita Mas Rowi (01/03).
Lebih lanjut Rowi bercerita bahwa Sukimin sudah lebih dari satu bulan tidak beraktifitas. Biasanya ia masih mengunjungi teman-teman sesama orang jawa, ke pasar atau masih mengurusi besi tua miliknya.
” Tapi akhir-akhir ini sudah sakit, dan tidak pernah keluar rumah. Hanya kami teman-teman yang kadang datang menjenguk sambil bawakan makanan. Sebenarnya, Sukimin dapat bantuan bedah rumah dan materialnya sudah ada. Namun belum direhab rumahnya udah keburu meninggal, ” tutup Rowi. (Red)























