Selayarnews– Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Kepulauan Selayar menggelar dialog publik bertajuk “Tantangan pengawasan Pemilu di daerah kepulauan,” di Warkop Tanadoang, Jalan S Parman Benteng, Rabu (3/8/2022).
Dialog publik yang dihadiri secara langsung Koordinator Divisi Humas Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan, Syaiful Jihad, terpantau diikuti sejumlah perwakilan organisasi kepemudaan, organisasi masyarakat dan para awak media.
“Diskusi ini mencoba membuka ruang kepada masyarakat, karena mungkin saja saat ini apa yang dilakukan Bawaslu masih ada yang belum maksimal, terutama dalam mengawal proses Pemilu. Masukan-masukan dari teman-teman itu penting bagi Bawaslu dalam mengatur strategi kedepan agar proses pengawalan Pemilu 2024 lebih maksimal,” ujar Syaiful Jihad.
Lanjutnya, banyak catatan-catatan yang kita temukan dalam Pemilu 2019, mudah-mudahan dengan dialog hari ini kita dapat menemukan benang merah atas permasalahan yang dihadapi Bawaslu agar kedepannya kita dapat mengawal proses Pemilu 2024 secara bersama-sama.
“Misalnya praktik politik uang, netralitas ASN, ketidaknetralan kepala desa dan hal-hal lainnya. Dengan kerja sama yang baik, proses pengawalan Pemilu 2024 juga akan ikut lebih baik,” tutur Syaiful Jihad.
Tantangan yang dihadapi Bawaslu Selayar menurut Syaiful Jihad ialah letak geografis Selayar sebagai wilayah kepulauan, yang tersebar di 5 kecamatan.
“Di Bawaslu kita hanya memiliki 1 pengawas di 1 desa, dengan kondisi geografis yang sulit maka yang bisa dilakukan Bawaslu ialah menggalang partisipasi masyarakat. Untuk itu pentingnya kerja sama dengan NGO dan media dengan menjadi mitra strategis Bawaslu kita berharap dapat menjawab tantangan itu,” ungkapnya.
Sementara itu, mewakili Pemkab Selayar, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kepulauan Selayar, Hj Andi Daeng menyampaikan sangat mendukung langkah Bawaslu dalam hal proses pengawasan Pemilu untuk menciptakan iklim demokrasi yang baik.
“Pihak pemerintah tentunya mendukung langkah Bawaslu dalam menjalankan tugas pengawasannya, menciptakan iklim demokrasi yang baik, tercipta suasana Pemilu yang damai, terjadi ketentraman dalam kehidupan bermasyarakat selama Pemilu berlangsung,” harap Andi Daeng. (AJ)























