Benteng – Sebaran Coronavirus Disease (Covid-19) di Kabupaten Kepulauan Selayar mengalami peningkatan. Berdasarkan pelaporan Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Kepulauan Selayar dr.Husaini kemarin, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bertambah 1 orang menjadi total 2 orang PDP sesuai data terakhir hari ini, Minggu (5/4).
“PDP yang baru ini Sedang dirawat di RS. K.H.Hayyung dan tentunya dengan protokol penanganan Covid-19,” ungkapnya kepada Selayarnews.
Untuk PDP mengalami peningkatan hanya dalam waktu 9 hari sejak 28 Maret hingga 5 April 2020 dengan peningkatan status pasien.
“Pasien tersebut dari ODP ditingkatkan statusnya menjadi PDP karena ada pneumonia,” imbunya.
Jubir Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Kepulauan Selayar juga mengatakan bahwa pasien tersebut mempunyai riwayat perjalanan dari salahsatu Daerah transmisi lokal terjangkit di Indonesia diantaranya DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan.
“Dia punya riwayat perjalanan dari Makassar dan dirawat sebagai ODP selama 10 Hari lalu ditetapkan sebagai PDP,” bebernya.
Data per-5 April 2020 sebaran kasus Covid-19 di Kabupaten Kepulauan Selayar untuk ODP sebanyak 38 orang dengan 28 orang proses pemantauan 14 hari dan 10 orang selesai pemantauan 14 hari.
Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 825 orang dengan 656 proses isolasi mandiri 14 hari dan 169 orang selesai isolasi mandiri 14 hari
Sedangkan PDP 2 orang yang masih dalam proses pengawasan atau dirawat dan belum ada yang dinyatakan sehat.
“Sudah dilakukan pemeriksaan Rapid Test dan hasilnya negatif dan akan dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR. Kita berdoa semoga PDP ini hasil pemeriksaan PCR nya negatif,” lanjutnya.
PCR adalah metode pemeriksaan yang menggunakan swab untuk melihat positif atau negatif Virus Covid-19 yang ada pada seseorang.
“Sampelnya dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar (BBLK) dan bagi PDP belum tentu tertular Covid-19 karena yang menentukan positif atau tidaknya adalah hasil labnya. Kita tunggu hasilnya sesuai antrean sampel yang ada disana,” pungkasnya.
Pemeriksaan PCR pasien dalam pengawasan yang ada di RS.K.H. Hayyung Kabupaten Kepulauan Selayar harus dikirim ke Makassar karena ketidaktersediannya alat yang memadai.
“Tidak ada alat PCR di Hayyung. Di Makassarpun baru sekitar 2 minggu beroperasi, sebelumnya berpusat di Jakarta,” terangnya.
Selanjutnya, ia juga menyampaikan agar masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran serta ketegasan dalam menangani wabah Covid-19 ini.
“Menjaga kebersihan diri, sering mencuci tangan pakai sabun minimal 20 detik, menghindari memegang muka, mata, hidung dan mulut. Kepada seluruh keluarga untuk tetap di rumah, tidak mudik, petugas lapangan memperketat penjagaan / screaning di pintu – pintu masuk terutama di Pelabuhan dan di Bandara. Kepala Desa dan Aparat Desa beserta petugas kesehatan di Desa mendata semua penduduk dalam 14 hari terakhir yang ada riwayat bepergian di Desanya untuk dilakukan pemantauan. Dan semoga masyarakat Selayar semakin sadar dan konsisten menjalankan semua edaran, himbauan, instruksi yang dikeluarkan oleh Pemerintah baik Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar,” tukasnya.
(BOLL)