Benteng – Komunitas Selayar Bebas Sampah Plastik (SBSP) melakukan kegiatan bersih pantai.
Meski kegiatan tersebut merupakan hal rutin, namun kali ini hal itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
“Karena dia spesial hari lingkungan hidup, kita coba menyasar objek wisata yang ada di Selayar. Kita di lembaga itu melihat objek wisata di Selayar itu abai dengan isu tentang lingkungan, maksud saya sangat jarang ada objek yang mempunyai sistem pengelolaan sampah yang baik,” Ungkap Achmad Riyadi selaku Ketua saat dikonfirmasi, Minggu (6/6).
Dalam kegiatan pungut sampah plastik kali ini SBPS melakukannya di pantai Baloiya yang merupakan salah satu lokasi objek wisata yang menurut Adi sapaan akrabnya sangat perlu untuk diperhatikan.
“Contoh saja itu di Baloiya, orang mau buang sampah itu tidak tau harus buang kemana karena tidak adanya tempat sampah yang disediakan,” Imbuhnya.
SBSP memang dikenal aktif di bidang pemerhati lingkungan khususnya dalam mengampanyekan gerakan bebas sampah plastik.
“Jangankan tempat pembuangan sampah sementara, tong sampah saja tidak ada padahal ini objek wisata. Tingkat pergerakan manusia disitu kan tinggi, setiap minggu ada orang berenang, beraktifitas terus kalau tidak ada tempat sampah otomatis sampahnya kelaut dan sampah di laut itu berbahaya sekali. Bisa berbahaya bagi ekosistem dan estetika sebagai daerah yang dicanangkan sebagai KEK pariwisata,” Lanjutnya.
Adi menambahkan bahwa dalam kegiatan itu, SBSP berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 1 truk dengan dibantu oleh para anggota dan juga pengunjung yang kebetulan camp di lokasi.
“Kami tidak memakai karung tetapi langsung diisi ke truk sampah bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Selayar dan itu full 1 truk dan langsung dibawa ke TPA di Kaburu,” Jelasnya.
Selain kegiatan seperti itu, SBSP juga sering melakukan kegiatan Plogging dengan menyasar sampah di jalan-jalan raya.
“Di wilayah Appabatu, jalur dua. Dia itu sebenarnya aktifitas di Eropa yang kita coba adopsi disni yaitu memungut dan joging, kitasudah lakukan itu beberapa kali. Itu lumayan karena orang kebiasannya berangkat kerja lalu buang dipinggir jalan, hal seperti itu yang kita intervensi,” Paparnya.
Lebih jauh dalam kegiatan itu, SBSP tetap memberikan edukasi bagi pengunjung atau masyarakat yang ada tentang bahaya sampah plastik.
“Ada pengunjung yang setelah kita pungut sampah plastik lalu ia ingin bakar dan kami larang dan berikan penjelasan bahwa sebaiknya jangan dibakar karena itu lebih berbahaya dari pada asap rokok. Jika kita sering terpapar asap pembakaran sampah plastik, itu bahayanya bisa berkali-kali lipat terjadi kanker, misalnya jika asap rokok bisa menyebabkan kanker dalam waktu 10 tahun, asap pembakaran sampah bisa lebih cepat dari itu,” Tukasnya.
Bolls























