Penulis : Sumiara lahir selayar 24 juni 1993 , lebih akrab di panggil ara
Siapa yang tidak mengenal yang namanya virus corona ini atau biasa di sebut covid-19. Covid-19 ini bukan hanya menggemparkan satu Negara saja, namun hampir semua Negara menjadi ancaman penyakit mematikan nomor satu untuk saat ini. Wabah ini telah sukses untuk membuat genting semua lini dalam kehidupan Negara. Namun yang menjadi sangat signifikan pengaruhnya di bidang ekonomi dan bidang pendidikan, walaupun semua bidang saling mempengaruhi satu sama lain. Mari kita cermati beberapa keputusan dan kebijakan pemerintah terkait dengan wabah covid ini dari segi pendidikan, berikut penuturan dari mentri pendidikan dan kebudayaan : Surat edaran pertama bernomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di lingkungan Kemendikbud dan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan. “Saya mengimbau kepada Kepala Dinas Pendidikan provinsi dan kabupaten/kota, kepala lembaga layanan pendidikan tinggi, pimpinan perguruan tinggi, kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk melakukan langkah-langkah mencegah berkembangnya penyebaran Covid-19 di lingkungan satuan pendidikan. Kita bergerak bersama untuk bisa lepas dari situasi ini,” ujar Nadiem melalui keterangan tertulisnya, Kamis, 12 Maret 2020.
Himbauan diataspun telah ditindak lanjuti oleh semua pihak dan semua daerah terutama dari pihak-pihak sekolah sampai ke perguruan tinggi telah melakukan pencegahan penyebaran covid 19 dalam hal ini melakukan pembelajaran melalui sistem pembelajaran Daring (SPADA) yaitu sebuah implementasi pembelajaran ynag dilakukan secara jarak jauh yang bertujuan untuk meningkatkan pemerataan akses pada pembelajaran yang dapat dinilai bermutu pada pendidikan SPADA (SEVIVA.COM). Pembelajaran yang diberikan pun semuanya dilakukan dirumah dan begitu banyak serba-serbi selama pembelajaran dilakukakan dirumah atau paling sering terdengar Stay At Home. Namun apakah ini sudah sesuai dengan pencapaian atau tujuan pendidikan yang sesuangguhnya? Jawabannyapun untuk sementara dari segi social distance (jaga jarak) sudah tepat. Namun dari pencapaian pembelajaran sepertinya ini masih belum terlalu efektif, dikarenakan masih banyak beberapa keluhan yang dihadapi baik orangtua ataupun siswa dari setiap-tiap tugas yang diberikan oleh gurunya kepada siswa.
Berikut contoh pengaduan yang didapat oleh KPAI(Komisi Perlindungan Anak Indonesia) sejumlah orangtua yang menegluhkan anak-anaknya mengalami stress akibat terlalu banyak tugas yang diberikan oleh gurunya, belum lagi semua guru bidang studi pun masih memberikan tugas dalam waktu yang bersamaan. Sumber (Kronologi Jakarta).
Kronologi diatas dialami disekolah-sekolah yang tingkat informasi dan fasilitas internet memadai, belum lagi keluhan dari guru yang kondisi daerahnya masih terbatas dengan jaringan dan tidak semua orangtua murid mempunyai smartphone, bahkan hanya memberikan tugas dan mewakili tetangga-tetangganya untuk melihat jenis soal, hal ini sudah keluar dari apa yang diharapkan bahwa harus saling jaga jarak karena anak-anak akan menyelesaikan tugasnya dirumah temannya yang memilki akses jaringan internet dan smartphone.
Diharapkan semoga wabah ini segera berlalu, bisa saja dengan adanya wabah ini menjadi gambaran besar terkait dengan kualitas pendidikan di negri kita, jika akan membandingkan dengan negara-negara lain yang sudah tidak asing lagi dengan pembelajaran Daring. Ini menjadi tantangan baru di dunia pendidikan dan bisa saja menjadi acuan untuk kedepannya bahwa apakah sistem Daring yang dilakukan ini bisa digunakan untuk kurikulum pendidikan di masa yang akan datang dengan tetap mempertimbangkan dan melengkapi semua fasilitas dan tentunya jaringan internet yang sudah menyebar ke seluruh pelosok Indonesia.
Mari saling membahu dan bekerjasa untuk memutuskan tali penyebaran wabah covid 19 ini dengan tetap dirumah, produktifkan diri dengan melakukan aktifitas-aktifitas yang bermanfaat agar tidak merasa bosan dirumah. Mengajari anak dengan cara mendampingi pada saat belajar bisa saja menjadi evaluasi buat orangtua terhadap kemampuan dan kecerdasan sang buah hati. Lihat apa yang menjadi kekurangan anak dari segi belajarnya dan lihat potensi apa yang dimiliki anak sehingga bisa meningkatkan prestasi anak. Tetap sehat dan stay at home.Semoga kita bisa saling berbagi dalam kebermanfaatan.
****