Selayarnews.com – Selayar penyelam Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, menemukan 4 (empat) buah jangkar yang ditengarai merupakan bagian dari kapal yang karam bila dilihat dari letaknya yang terkonsentrasi di satu lokasi.
Dilihat dari bentuk, ukuran dan kondisinya yang sudah dipenuhi terumbu karang, ditengarai merupakan kapal milik Perusahaan Hindia Timur Belanda atau Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang karam di wilayah itu.
Kapal yang paling banyak diperbincangkan dan diperkirakan karam di kawasan itu adalah kapal Walvis (Walvisch) yang tenggelam pada tanggal 7 Januari 1663.
Kapal ini melegenda karena muncul dalam Perjanjian Bungaya antara Sultan Hasanuddin dan Gubernur Cornelis Speelman pada tanggal 18 November 1667 pada pasal 3, yang berbunyi: “Seluruh alat-alat, meriam, uang, dan barang-barang yang masih tersisa, yang diambil dari kapal Walvisch di Selayar dan Leeuwin di Don Duango, harus diserahkan kepada Kompeni”.
Diperlukan survey menyeluruh di kawasan itu untuk mencoba menemukan tinggalan lain dan memastikan bahwa kapal itu adalah memang Kapal Walvis, sebab beberapa benda lain yang belum bisa dipastikan benda apa karena kondisinya yang telah dipenuhi terumbu karang.

Penemuan kapal ini akan memperkaya jejak maritim nusantara dan ekosistem yang terbentuk dari tinggalan kapal bersejarah ini bisa menjadi magnet pariwisata bahari Kepulauan Selayar (*).























