Selayarnews.com – Keindahan pantai selayar memang tidak diragukan lagi keindahannya. Sejumlah investor bahkan telah beroperasi membangun penginapan dan paket wisata bawah air untuk memanjakan pengunjung/tamu mereka.
Salah satu obyek wisata yang banyak dikunjungi saat ini adalah pantai pinang. Pantai yang berada di sebelah timur pulau selayar ini memang indah. Karangnya yang masih bagus ditambah suasana pantainya dengan pasir putih yang memanjakan untuk selalu ingin kembali ke pantai ini. Beberapa investor yang semuanya merupakan warga negara luar telah lama menjalankan usaha pariwisata di area pantai ini. Mereka membangun cottage/resort serta menjual paket paket wisata bawah laut untuk para tamu tamu mereka.

Akhir akhir ini, masyarakat selayar banyak yang berkunjung ke area pantai pinang. Tak tanggung tanggung, mereka sampai harus menyewa kapal dengan harga sampai 500.000 sekali trip hanya untuk berkunjung ke pantai ini. Area ini memang belum memiliki akses jalan darat yang dapat dilalui kendaraan.
Mr. Jean Philps (John), salah satu investor yang saat ini mengelola salah satu obyek wisata di selayar, geram dengan sikap dan tingkah laku masyarakat lokal. Belakangan ini, banyak masyarakat selayar khususnya anak muda yang masuk tanpa izin di area properti yang dimilikinya.
Akibat ulah masyarakat tersebut, tidak sedikit pengunjung/tamu cottege merasa kecewa. Banyaknya sampah yang berserakan, menambat kapal di area wisata, dan bahkan tanpa sungkan sungkan masuk dan merusak properti milik investor tersebut.
Terlebih lagi, sejumlah anak anak muda yang datang tersebut bahkan dengan seenaknya menangkap baby shark (bayi hiu) yang terkenal memang jinak di area tersebut. Afrista, salah satu pengelola dan orang kepercayaan Mr. Jean Philps (john) mengungkapkan hal ini kepada selayarnews.com beberapa waktu lalu.

Afrista mengatakan, “saya sangat memohon kepada pemerintah, tolonglah bantu kami untuk mempromosikan selayar. Selayar ini indah jika dikelola dengan baik. Untuk itu Iklim usaha pariwisata juga mesti didukung dengan baik. Beri penyadaran kepada masyarakat untuk menghormati privasi dan keamanan properti milik orang lain. Jangan dong seenaknya nyerobot masuk dan membuang sampah sembarangan dan merusak ekosistem yang ada disana. Ini bisa menjadi preseden buruk untuk iklim investasi pariwisata di selayar “, kesal Afrista.

Afrista juga menyesalkan adanya pengusaha lokal yang menarik untung dengan menyediakan fasilitas seadanya di samping cottage yang dia kelolanya.
“Ini sangat merugikan dan mengganggu kenyamanan para wisatawan yang hampir semuanya adalah wisatawan luar negeri”, ungkapnya.
Mr. Jean Philps (John) merupakan owner objek wisata pearl beach cottage yang berlokasi di pantai timur bagian selatan selayar, tepatnya di Pantai Pinang area Bone Tappasa Desa Lowa kecamatan Bontosikuyu. (K)























