Selayarnews – Pasca Gempa 7,4 SR yang melanda Kecamatan Pasilambena terjadi Fenomena alam berupa penurunan Permukaan bibir Pantai.
Dari informasi yang dihimpun Selayarnews, penurunan permukaan bibir Pantai mencapai 1 hingga 1,3 Meter.
Fenomena penurunan Permukaan pantai ini, sangat terlihat ketika air Pasang dimana air laut sudah merendam, Dermaga di Pantai Latokdok, termasuk tanggul yang ada dan mengakibatkan air laut sudah masuk di Pemungkiman Warga.
Menanggapi hal tersebut Pemerintah Kecamatan Pasilmabena telah menggelar rapat koordinasi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimca) Pasilambena, untuk mengambil langkah darurat, hari ini Minggu (20/02).
Camat Pasilambena, Patta Bau, S.Sos mengatakan hasil dari rapat tersebut ialah akan dilakukan pencegahan dengan cara pembangunan tanggul sementara berupa pemasangan karung berisi kayu, batu karang dan pasir.
Hal ini sebagai langkah darurat untuk mengantisipasi dampak penurunan bibir pantai, khususnya menghadapi musim tenggara yang ombaknya sangat kuat.
“Sembari menunggu pembangunan tanggul permanen dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar, kita menyarankan warga untuk membantu dalam kegiatan pembuatan tanggul sementara dengan menggunakan karung berisi kayu, batu karang dan pasir,” kata Patta Bau saat dihubungi Selayar News.
Patta Bau menambahkan telah ada bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Selayar berupa karung sebanyak 1,500 lembar.
“Sudah ada bantuan karung dari BPBD Selayar sebanyak 1,500 lembar. Dan tiap warga diwajibkan membawa patok dengan ukuran minimal tiga meter ke lokasi pembangunan. Rencananya, kegiatan akan dilaksanakan pada Jumat (25/2) mendatang,” pungkasnya.

Camat Pasilambena juga membeberkan bahwa Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar berencana akan membangun tanggul sepanjang 345 meter di bibir Pantai Latokdo Barat, Desa Kalaotoa.
Menurutnya, pembangunan tanggul tersebut telah diprioritaskan oleh Bupati Kepulauan Selayar. (AJ).























