BENTENG – Bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis yang paling bertahan, walau dalam kondisi ekonomi tidak stabil sekalipun. Alasannya sederhana, makanan dan minuman ialah kebutuhan primer manusia sehingga bisnis ini akan selalu dibutuhkan.
Meskipun sempat terpukul selama pandemi, sektor ini kembali membaik pada pertengahan tahun 2020. Badan Pusat Statistik mencatat sektor bisnis ini sudah mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,22% dibanding sektor lain.
Tak terkecuali di Kepulauan Selayar, tepatnya di Kota Benteng sebagai pusat industri daerah. Apabila kita berkeliling di Ibukota Kepulauan Selayar ini, penjual aneka makanan dan minuman akan didapati disepanjang ruas-ruas jalan.
Usahawan muda yang menjalankan usaha Coffeshop, Firman (25) mengaku bisnis yang digelutinya mampu meningkatkan taraf hidupnya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan biaya kuliah.
“Pendapatan bervariatif sih, kira-kira dalam sebulan itu jutaan bahkan sampai puluhan juta. Coffeshop Simbiosa sekarang masih refocusing untuk up tools terus karena awalnya kita mulai bisnis ini dari alat-alat manual. Agar kedepannya pelayanan kepada pelanggan lebih bagus lagi,” kata Firman saat dihubungi, Selasa (22/3).
Hal serupa diungkapkan oleh salah satu pedagang makanan siap saji di Kelurahan Benteng, Fatmawati (35) mengaku usaha kue donat yang telah ia rintis sejak tahun 2021, dapat memenuhi kebutuhan keluarganya dan sekolah anaknya.
“Sudah hampir berjalan satu tahun dan punya pegawai sebanyak 2 orang. Pendapatan bersih selama sebulan itu kurang lebih 6 hingga 8 Jutaan. Alhamdulillah dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari dan sekolah anak,” ujar Fatmawati.
Menjamurnya usaha kuliner di Kota Benteng, dapat disimpulkan bahwa peluang usaha ini memiliki prospek yang bagus dan menguntungkan. Bisnis yang menyediakan kesempatan luas bagi siapa saja yang ingin menekuninya. (AJ)























