Selayarnews– Pemerintah Kepulauan Selayar mengikuti Konvergensi Lintas Sektor dalam upaya percepatan perbaikan gizi masyarakat demi penanganan masalah stunting di Hotel Claro Makassar, Kamis (19/5/2022).
Acara dibuka dengan sambutan dari Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman.
Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan bahwa terkait masalah stunting, diperlukan edukasi kepada keluarga, bumil (Ibu Hamil) maupun ibu yang memiliki balita tentang pentingnya 1000 hari pertama kehidupan, serta asupan gizi yang cukup bagi anak.
“Persoalan stunting itu ada parameternya secara medis dan perlu dilakukan pemantauan secara langsung. Kita cek di lapangan, bukan hanya persoalan jumlah asupan makanan tetapi bagaimana asupan makanan yang diberikan,” ungkapnya.
Pemkab Selayar dalam kegiatan ini diwakili oleh Dinas Kesehatan, Bappelitbangda, Dinas PU dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
Koordinasi antara satuan kerja ini juga membuat stand untuk memamerkan pencapaian dan program penanganan stunting, bahkan ada berbagai macam jajanan khas Selayar yang juga diperkenalkan. Di dalam stand Pemkab Selayar juga terlihat ada Peta Lotus atau Lokasi khusus.
Nur Syamsi selaku Pengelola Stunting Dinas Kesehatan (Dinkes) mengatakan peta ini memperlihatkan daerah-daerah yang diperlukan adanya fokus penanganan stunting.
“Jadi kita lihat disitu apa-apa rendah cakupannya, desa-desa mana yang rendah cakupan intervensinya, disitumi itu jadi (desa) lotus,” bebernya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Selayar, dr Husaini mengatakan penanganan Pemkab Kep. Selayar akan masalah ini cukup lancar.
“Penanganan stunting lebih difokuskan kepada upaya pencegahan yaitu intervensi spesifik dan intervensi sensitif. Sensitif terutama pada penanganan kesehatan lingkungan, air bersih dan jamban keluarga,” ungkapnya ketika dihubungi Selayarnews, Sabtu (22/4/2022).
Tambahnya, Intervensi spesifik terutama pada upaya Kesehatan 1000 hari pertama kehidupan ( Kesehatan sejak anak dikandung sampai anak berusia 2 tahun ) meliputi Kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan anak, penguatan posyandu.
Dari data yang diterima Selayarnews, prevalensi balita stunted atau tinggi badan menurut umur berdasarkan Kabupaten atau kota di Sulawesi Selatan (Sulsel), Selayar berada di tengah-tengah yaitu 27,7%. Lebih tinggi dari Kab. Barru dan lebih rendah dari Kab. Palopo. (AL Fath)























