Selayar – Dalam pelaksanaan Pemilu dan Pemilihan yang telah dilaksanakan pada waktu yang lalu, beberapa catatan penting telah dirumuskan oleh jajaran penyelenggara Pemilu untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Pemilu dan Pemilihan dimasa yang akan datang.
Beberapa catatan penting itu diantaranya bahwa khususnya di Kabupaten Kepulauan Selayar, masih ditemukan sejumlah wilayah yang menunjukkan masih rendahnya tingkat partisipasi pemilihnya dibanding daerah yang lain, potensi pelanggaran pemilu serta kerawanan konflik atau bencana alam.

Untuk itu, KPU RI melalui jajarannya di Kabupaten/Kota menggagas perlunya kembali menggiatkan Sosialisasi dalam bentuk penyadaran, penggalian gagasan masyarakat agar kualitas demokrasi dan Pemilu/Pemilihan dimasa mendatang dapat ditingkatkan.
Untuk itu, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kepulauan Selayar kembali melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pendidikan Pemilih serta pembentukan Kader Desa Sadar Pemilu/Pemilihan di 6 lokus yang ada di Kabupaten Kepulauan Selayar.
“Dari 6 lokus yang telah ditetapkan, sampai hari ini, 4 lokus telah selesai dilaksanakan yaitu Desa Bontolebang Kecamatan Bontoharu, Desa Menara Indah Kecamatan Bontomatene, Kelurahan Benteng Kec. Benteng dan Kelurahan benteng Selatan Kecamatan Benteng,” Ungkap Andi Dewantara selaku Komisioner KPU Kabupaten Kepulauan Selayar saat dikonfirmasi, Selasa (19/10).
Bukan hanya itu, menurutnya, masih ada 2 Lokus dalam waktu dekat yang akan kembali dilaksanakan kegiatan yang sama.
“Dua lokus lainnya yaitu Desa Bontomarannu Kecamatan Bontomanai dan Kelurahan Batangmata Kecamatan Bontomatene juga akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini,” Imbuhnya.
Pada Kegiatan Sosialisasi yang dilaksanakan hari ini Selasa (19/10/2021) untuk lokus Kelurahan Benteng Selatan yang bertempat di Aula RPP Kantor KPU Kabupaten Kepulauan Selayar, selaku Narasumber Andi Dewantara menguraikan sejumlah fakta lapangan serta kajian teoritis kepada peserta kegiatan tentang pentingnya Demokrasi dan Pemilu/Pemilihan.
“Bahwa pentingnya pencapaian demokrasi substansial di samping tugas pemerintah, penyelenggara pemilu, stakeholder kepemiluan serta masyarakat memastikan demokrasi prosedural berjalan sesuai aturan yang berlaku,” Paparnya.
Narasumber lainnya, Anggota KPU Kab. Kep. Selayar Mansur Sihadji membawakan materi teknik komunikasi publik serta pencegahan money politik dan Staf KPU Kab. Kep. Selayar juga membawakan materi Teknik mengidentifikasi berita bohong/Hoax. Untuk meningkatkan antusiasme peserta, panitia juga mengelilingi materi dengan ice breaking.
“Melalui Kegiatan Pendidikan Pemilih serta pembentukan Kader Desa Sadar Pemilu Pemilihan diharapkan nantinya dapat semakin meminimalisir potensi rendahnya kualitas demokrasi dimasa yang akan datang,” Ujarnya.
Lebih jauh, Andi Dewantara mengatakan bahwa berdasarkan survei yang dilakukan oleh KPU Provinsi, keenam Lokus yang ada di Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan wilayah yang memiliki potensi partisipasi politik yang rendah, serta maraknya Black Champaign dan Money Politik.
“Maka dari itu kami merekrut sekitar 25 orang kader demokrasi dari 6 Lokus tersebut untum diberikan pemahaman dan pendidikan lebih jauh tentang pemilu. Dan juga kami memberikan pengetahuan terkait teknik komunikasi yang baik dengan harapan bisa menjadi corong ke masyarakat agar tercipta proses pemilu yang lebih baik lagi kedepannya,” Tukasnya.
Dalam perekrutan kader demokrasi di 6 Lokus tersebut, menurutnya diikuti oleh berbagai kalangan dengan segala usia.
“Ada yang latar belakangnya adalah Imam Mesjid, Kader Posyandu, Pelajar Mahasiswa dan juga Jurnalis. Kami berharap dengan adanya pelatihan yang diberikan kepada mereka bisa berdampak positif bagi masyarakat kedepannya, misalnya untuk ibu-ibu Posyandu bisa memberikan informasi ke masyarakat ketika mereka ada kegiatan di Posyandu. Misalnya begini, ketika mereka menyebarkan informasi dari KPU tentang bagaimana perilaku positif dalam pemilu dan pentingnya melawan Money Politik, Hoax kepada minimal masing-masing 5 orang maka itu akan menjadi pesan berantai yang bisa berdampak baik terhadap perilaku para pemilih khususnya di Kabupaten Kepulauan Selayar,” Jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa tidak menutup kemungkinan bagi 25 kader demokrasi dari 6 Lokus yang telah diberikan pelatihan dan pengetahuan bisa menjadi bagian dari KPU dalam menghadapi pemilihan di tahun 2024.
“Bisa saja mereka yang sudah direkrut untuk menempati posisi KPPS dan sebagainya. Kedepannya kami juga menyampaikan terimakasih kepada Pemda Selayar yang telah memberikan dukungan hingga saat ini dan berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar untuk terus memberikan dukungannya agar program ini bisa terlaksana demi tujuan kita bersama,” Tutupnya.
Bolls























