Selayarnews – Gerakan dakwah Muhammadiyah kembali berkembang di wilayah Kepulauan Selayar. Setelah Appattana, kini Desa Menara Indah resmi memiliki Pimpinan Ranting Muhammadiyah yang pertama kalinya dibentuk dan dilantik pada Sabtu, (22/11).
Kegiatan ini merupakan bagian dari kontribusi ITSBM Selayar dalam memperluas gerakan dakwah dan pemberdayaan masyarakat di desa-desa.
Ketua BPD Menara Indah, Muhammad Iqbal, menyampaikan ungkapan syukur dan kegembiraannya atas kehadiran Muhammadiyah di wilayah tersebut. Ia menilai pelantikan ranting perdana ini menjadi langkah penting dalam menghidupkan kegiatan keagamaan dan pembinaan masyarakat secara terstruktur.
“Alhamdulillah akhirnya Muhammadiyah hadir untuk pertama kalinya di Desa Menara Indah dan kemudian membentuk pengurus Ranting Muhammadiyah Menara Indah. Pemerintah setempat menyambutnya dengan gembira,” ujarnya.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kepulauan Selayar yang diwakili Muhammad Husni, S.Ag., menegaskan bahwa kehadiran ranting baru ini merupakan kebutuhan strategis bagi penguatan nilai amar ma’ruf nahi mungkar di tingkat desa. Ia menyampaikan bahwa gerakan kebaikan harus dikelola secara terorganisir agar mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Kejahatan yang terorganisir akan mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir, oleh karena itu Muhammadiyah hadir di tengah-tengah masyarakat untuk mengoordinir segala amar ma’ruf nahi mungkar, misalnya pengajian rutin yang bisa dibentuk di desa ini,” jelasnya.
Pelantikan ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan dakwah lapangan yang didampingi mahasiswa ITSBM Selayar sebagai bentuk pengabdian kampus terhadap masyarakat. Melalui kegiatan seperti pembentukan ranting, pembinaan keagamaan, dan penguatan literasi sosial, ITSBM Selayar berupaya mendorong lahirnya pusat-pusat dakwah baru yang dikelola langsung oleh masyarakat desa.
Pembentukan Ranting Muhammadiyah Menara Indah diharapkan menjadi langkah awal bagi penguatan aktivitas keagamaan, silaturahmi warga, serta gerakan pemberdayaan yang lebih terarah di wilayah tersebut. Dengan terbentuknya struktur kepengurusan, desa kini memiliki wadah resmi yang dapat menggerakkan program-program dakwah dan sosial secara berkelanjutan.
(Red)























