Benteng – Setelah dikeluarkannya surat edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) pada tanggal 24 Maret 2020 kemarin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makarim resmi membatalkan Ujian Nasional (UN).
Mengomentari hal tersebut, Usman selaku Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Wilayah VI Kabupaten Kepulauan Selayar mengatakan bahwa pihaknya hanya mengikuti arahan dari apa yang disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melaui surat edarannya.
“Ujian Nasional di Selayar juga itu ditiadakan termasuk ada di SMK bagian dari Ujian Nasional yaitu Uji Kompetensi Keahlian itu juga ditiadakan,” ungkapnya kepada Selayarnews saat ditemui, Rabu(25/3).
Tindakan yang diambil oleh Pemerintah melalui surat edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) ini dilatar belakangi oleh situasi maraknya penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat maka kesehatan lahir dan batin siswa, guru, kepala sekolah dan seluruh warga sekolah menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan.
“Itulah kami sikapi di lingkup Cabang Dinas Wilayah VI dengan menyampaikan ke Sekolah-sekolah mengenai surat dari Kepala Dinas Provinsi Sulawesi Selatan,” lanjutnya.
Menurutnya, kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan secara tatap muka digantikan dengan proses belajar dari rumah atau pembelajaran jarak jauh.
“Jadi kita sekarang di Selayar itu sesuai regulasi melakukan pembelajaran daring (dalam Jaringan) atau jarak jauh bagi siswa untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna misalnya life skill atau kecapakan hidup,” bebernya.
Sebelumnya, untuk di Kabupaten Kepulauan Selayar sudah melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dibeberapa Sekolah.
“Kemarin ada 7 Sekolah penyelenggara, terpaksa itu kita batalkan karena sudah ada intruksi dari Menteri. Lalu yang menjadi tolak ukur dalam penilaian nantinya adalah tugas, portofolio dan juga nilai rapor,” pungkasnya.
Lebih jauh, ia juga mengharapkan bahwa semoga situasi tidak kondusif seperti ini yang disebabkan oleh Covid-19 bisa segera berakhir dan aktifitas pendidikan bisa berjalan normal kembali.
“Kita semua berharap semoga kondisi ini bisa segera kembali normal, karena saya juga merasa kasihan kepada siswa kalau terus-terusan melakukan pembelajaran daring atau jarak jauh melalui media elektronik. Jika misal siswa itu berada pada tingkat ekonomi rendah dan tidak memiliki alat elektronik sebagai media belajar jarak jauh kasihan juga apalagi kita ini di Selayar merupakan wilayah Kepulauan, masih ada beberapa wilayah juga yang belum bisa mengakses jaringan dengan bagus,” harapnya.
MUH.HATIM AL ASSHAMM























