Selayarnews– Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XVII Sulawesi Selatan Tahun 2022 di Kabupaten Sinjai Dan Kabupaten Bulukumba kembali terjadi kericuhan. Hal tersebut terjadi pada cabang olahraga dayung yang digelar di Tepian Sungai Lappa, Kamis (27/10).
Pasalnya, pada pertemuan yang diinisiasi Panitia cabor dayung Porprov XVII, mereka ingin menghentikan pertandingan, sementara masih ada beberapa kategori yang belum dipertandingkan.
“Mereka meeting memanggil semua pelatih dayung dari kontingen Kabupaten/Kota. Yang problem itu mereka menawarkan solusi hari ini sudah selesai (pertandingan dayung) padahal final masih ada 11 nomor (yang belum diperlombakan), nanti akan dilihat limit waktunya saja dan itu yang akan mendapat medali emas yang tidak diperlombakan, nah itu yang problem makanya kabupaten lain juga kan protes,” Ungkap Jonny Hidayah selaku Ketua KONI Kabupaten Selayar.
Adapun cara penilaian yang akan digunakan oleh panitia jika pertandingan tidak dilanjutkan esok hari adalah dengan melihat perolehan waktu tercepat berdasarkan hasil pertandingan semi final yang sudah dilakukan di masing-masing kategori tadi.
“Jelas kami dirugikan, karena kalau menggunakan limit waktu kan kita tidak pernah lihat itu limit waktu (yang dipegang panitia) nanti tergantung kepentingannya panitia siapa yang mendapatkan medali emas, perak dan perunggu, Harus diperlombakan besok kalau memang tidak memungkinkan untuk hari ini,” Lanjutnya.
Isu yang beredar bahwa panitia diduga sudah kehabisan anggaran untuk melanjutkan perhelatan bergensi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XVII Sulawesi Selatan Tahun 2022 cabor dayung.
“Itu bukan urusan kami persoalan anggaran, kami juga tidak pernah mengeluh soal anggaran untuk kedatangan kami disini (Porprov). Urusan kami itu adalah bagaimana mendatangkan para atlet tentu juga dengan anggaran yang besar,” Terangnya.
Lebih jauh untuk tim dayung Kontingen Kabupaten Kepulauan Selayar yang berpotensi untuk tidak dipertandingkan ada sebanyak 8 kategori yang dimana kesemuanya adalah babak final.
“Masih ada kategori K1 putra 200M, C2 putri 200M, C1 putra 200M, K2 putra 200M, C2 putra 200M, TBR Mix 200M, C1 putri 200M, TBR putra 200M,” Kuncinya.
Sementara itu, disaat meeting yang dilakukan di sekretariat panitia dayung tersebut sempat diwarnai adu mulut antara perwakilan Kontingen Kota Palopo dengan Technical Delegate dayung yang diketahui bernama Herman Hading sehingga meeting tersebut tidak ditutup secara resmi oleh panitia.
“Saya capek-capek urusi dayung disini, uang pak di PODSI saya yang cari setengah mati dan satu sen pun tidak ada saya dapat. Tidak mengerti kita punya jerih payah setengah mati,” Ungkap Herman Hading yang juga merupakan Sekretaris PODSI Sulsel dengan emosi sembari ditenangkan oleh beberapa orang.
Meeting yang dilakukan di sekretariat panitia dayung tersebut sempat diwarnai adu mulut antara perwakilan Kontingen Kota Palopo dengan Technical Delegate yang diketahui bernama Herman Hading sehingga meeting tersebut tidak ditutup secara resmi oleh panitia. Bolls























