Selayarnews – Kabupaten Kepulauan Selayar mencatatkan capaian membanggakan dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Sulawesi Selatan, Selayar menempati posisi lima besar kabupaten dengan tingkat keaktifan BUMDes tertinggi di Sulawesi Selatan.
Dari total 81 BUMDes dan 2 BUMDes Bersama (BUMDesma) yang ada, sebanyak 71 BUMDes di Kepulauan Selayar tercatat aktif. Jumlah tersebut setara dengan persentase keaktifan sebesar 87,65 persen, menunjukkan bahwa sebagian besar desa di Selayar berhasil mengelola dan mempertahankan usaha ekonominya secara berkelanjutan.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan, Rahman Pina, mendorong agar ratusan BUMDes yang saat ini tidak lagi beroperasi di wilayah Sulsel dapat diaktifkan kembali. Hal ini ia sampaikan dalam keterangannya yang dikutip dari Tribun-Timur pada Jumat (30/5/2025).
“Harus dihidupkan kembali,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, BUMDes dan BUMDesma merupakan entitas ekonomi desa yang dibentuk berdasarkan amanat Undang-Undang Desa. Lembaga ini didirikan oleh desa dan dikelola secara profesional dengan tujuan mengelola potensi lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, membuka lapangan kerja, serta menjadi motor penggerak ekonomi desa. Saat ini, peran BUMDes semakin vital dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa secara mandiri dan berkelanjutan.
Berikut data lengkap tingkat keaktifan BUMDes dan BUMDesma di setiap kabupaten di Sulawesi Selatan, berdasarkan data Dinas PMD Sulsel:
1. Kabupaten Luwu Timur – 35 BUMDesma, 125 BUMDes, 122 aktif (97,60%)
2. Kabupaten Gowa – 62 BUMDesma, 121 BUMDes, 118 aktif (97,52%)
3. Kabupaten Soppeng – 2 BUMDesma, 49 BUMDes, 47 aktif (95,92%)
4. Kabupaten Sidrap – 10 BUMDesma, 68 BUMDes, 60 aktif (88,24%)
5. Kabupaten Kepulauan Selayar – 2 BUMDesma, 81 BUMDes, 71 aktif (87,65%)
6. Kabupaten Bone – 65 BUMDesma, 328 BUMDes, 240 aktif (73,17%)
7. Kabupaten Barru – 13 BUMDesma, 40 BUMDes, 29 aktif (72,50%)
8. Kabupaten Enrekang – 4 BUMDesma, 72 BUMDes, 51 aktif (70,83%)
9. Kabupaten Jeneponto – 4 BUMDesma, 82 BUMDes, 57 aktif (69,51%)
10. Kabupaten Bantaeng – 16 BUMDesma, 46 BUMDes, 29 aktif (63,04%)
11. Kabupaten Sinjai – 9 BUMDesma, 67 BUMDes, 42 aktif (62,69%)
12. Kabupaten Bulukumba – 42 BUMDesma, 109 BUMDes, 58 aktif (53,21%)
13. Kabupaten Luwu – 7 BUMDesma, 207 BUMDes, 110 aktif (53,14%)
14. Kabupaten Tana Toraja – 16 BUMDesma, 112 BUMDes, 49 aktif (43,75%)
15. Kabupaten Takalar – 4 BUMDesma, 76 BUMDes, 27 aktif (35,53%)
16. Kabupaten Toraja Utara – 22 BUMDesma, 111 BUMDes, 13 aktif (11,71%)
Dari total 2.255 desa di Sulawesi Selatan, hanya 1.545 BUMDes yang masih aktif, sementara 710 BUMDes dilaporkan dalam kondisi tidak beroperasi. Fakta ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah untuk membenahi manajemen dan tata kelola BUMDes agar tetap menjadi instrumen strategis dalam pembangunan desa yang berkelanjutan.
(Red)






















